Nasional

Pencak Silat Membangun Karakter dan Jati Diri Bangsa

satunusantaranews, Jakarta – Saat Webinar Peringatan Pengakuan UNESCO atas Pencak Silat (12/12), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua DPD RI menilai bahwa Pencak Silat dapat membangun karakter dan jati diri bangsa nasional. Menurutnya, karakter dan jati diri bangsa adalah faktor paling penting dalam menghadapi Disrupsi kebudayaan.

“Makanya Pencak Silat harus dibumikan. Harus dikenalkan secara utuh kepada generasi muda,”kata LaNyalla di Webinar yang digelar Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia dengan Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Bandung.

Ada 3 unsur pokok dari Pencak Silat yang merupakan satu kesatuan penting. Pertama, budaya Indonesia sebagai asal dan coraknya. Kedua, falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi bagi yang mempelajarinya. Kemudian yang ketiga, pembinaan mental spiritual dan karakter, serta bela diri, seni dan olah raga sebagai aspek integral dari substansinya.

“Tiga hal luar biasa dari olah rasa dan olah raga Pencak Silat akan melatih mulai dari olah tubuh yang menyehatkan badan, olah pikir yang mencerdaskan otak, olah nafas yang mengendalikan nafsu, dan olah rasa yang menyeimbangkan jiwa dan raga, serta olah jiwa yang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta,” ucapnya.

LaNyalla menyebutkan bahwa saat ini percepatan perkembangan teknologi dan perubahan global memaksa dunia tanpa batas ruang dan waktu. Sehingga, arus kebudayaan negara – negara di luar juga akan masuk dengan cepat.

“Kekhawatiran para pegiat budaya nusantara akan derasnya arus global yang bisa mengikis habis warisan budaya nusantara, saya rasakan juga. Salah satu yang bisa terkikis adalah Pencak Silat, yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda, pada 12 Desember 2019 lalu,” kata LaNyalla.

Perkumpulan Pendekar Pencak Silat Indonesia mendapat apresiasi dari LaNyalla karena terus menjaga warisan tersebut. Bahkan sampai membuat kemasan untuk sosialisasi melalui Senam Silat Indonesia, agar menjadi tren budaya dan lebih digemari di masyarakat, khususnya untuk generasi muda. LaNyalla bersyukur, beberapa Lembaga Pendidikan dari tingkat dasar hingga tinggi, telah membuka Unit Kegiatan Pencak Silat sebagai ekstra kurikuler.

“Tetapi terus terang, bagi saya, itu belum cukup. Upaya-upaya tersebut penting, tetapi masih di wilayah Karitatif. Sekali lagi, yang perlu dan penting adalah mendekatkan prinsip pembangunan karakter jati diri bangsa dari Pencak Silat dengan semangat warga bangsa ini untuk membangun karakter jati diri bangsa secara nasional,” tegasnya.

Jati diri bangsa ini, dilanjutkannya, harus dibangun dengan karakter yang sama dengan karakter para pendiri bangsa.

“Seperti kita ketahui para pendiri bangsa ini ingin Indonesia menjadi negara besar, yang mampu mewujudkan hakikat dari cita-citanya, yaitu mewujudkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” katanya.

Oleh karena itu, LaNyalla menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memanggil seluruh anak bangsa. Untuk merenungi, meresapi, sekaligus menghayati jiwa besar negarawan para pendiri bangsa saat merumuskan ideologi, dasar dan tujuan dari lahirnya bangsa ini.

“Yaitu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang berdaulat, mandiri dan berdikari, serta tidak bergantung kepada bangsa lain. Sehingga menjadi bangsa yang terhormat, bukan bangsa kuli atas bangsa lain,” ucapnya.

Leave a Comment
Published by
Kahfi SNN