satunusantaranews, Jakarta – Terorisme bukanlah sesuatu yang asing di benak banyak orang, termasuk warga negara Indonesia. Paham ini telah merenggut masa depan seseorang yang terpapar menjadi rusak. Salah seorang warga Negara Indonesia yang terpapar paham terorisme adalah Ahmad Junaidi.
Ia mengakui bahwa sesuatu yang mendorongnya masuk dalam paham teroris adalah doktrin yang mengklaim Indonesia telah dikuasai oleh China. Ahmad menjadi orang yang sangat membenci pemerintah Indonesia. Ia mulai berpikir pemerintah kafir dan halal darahnya dibunuh. Membunuh orang kafir adalah jihad.
Teman-temannya bernama Bambang dan Agus memberi semangat melakukan peledakan di industri-industri Cina yang ada di Indonesia. Agus sempat menghubungi Ahmad untuk menjemur benda berbentuk serbuk. Benda tersebut merupakan bahan peledak dari aseton dan HCL. Setelah itu Ahmad kumpulkan menjadi tiga toples sosis So Nice dalam bentuk serbuk yang sudah kering.
Ahmad bersama para jemaah pergi ke Sukabumi, ke Abah Popon, untuk pengisian. Untuk jaga-jaga keamanan diri masing-masing. Ahmad pernah ditangkap Densus 88 Antiteror Polda Metro Jaya. Ia diamankan sebagai terduga terorisme. Ia ditangkap saat sedang tidur di kontrakannya. Anggota polisi memakai baju preman untuk menyamar.
Sekarang Ahmad mendekam di dalam penjara. Ia masih punya banyak kesempatan untuk hijrah, kembali ke jalan yang benar dengan menghindari terorisme. Karena, terorisme bukan jalan yang baik. Shallallah ala Muhammad.
Leave a Comment