Penting Mana Ibukota Baru, Armada Laut dan Industri Kelautan
satunusantaranews, Jakarta - Penting mana antara ibu kota baru atau memperkuat armada laut dan industri kelautan di indonesia? Bagi anggota Komisi I Fraksi PKS DPR RI, Al Muzzamil Yusuf, jawabannya merujuk kepada pilihan kedua, dimana menurutnya indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan harus memiliki armada laut yang kuat dan disegani.
Lanjutnya, diperkirakan juga 44 % dari lalu lintas laut global dan 95% dari kapal di wilayah Asia Pasifik melintasi perairan Indonesia, ditambah dengan beragamnya kekayaan alam laut yang selalu menjadi incaran negara lain.
Jadi menurutnya, alasan tersebut sudah cukup meyakinkan untuk memilih membangun dan memperkuat industri laut daripada membangun ibu kota baru.
Anggota komisi I Fraksi PKS DPR RI, Al Muzzamil Yusuf, pun menanggapi ajakan untuk patungan beli kapal selam yang digagas oleh aktivis masjid Jogokaryan Yogyakarta, sebagai bentuk nilai konstitusionalitas sebagai warga negara.
Dalam postingan yang di bagikan dalam akun @muzzamil_yusuf, dia menjelaskan tentang dukungan Ustadz Abdul Somad (UAS) perihal patungan beli kapal selam yang digagas oleh aktivis masjid Jogokaryan Yogyakarta. bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk kewajiban yang dijalankan oleh warga negara.
“Ajakan patungan beli kapal selam ini adalah bagian dari nilai konstitusionalitas sebagai warga negara yang diatur didalam Pasal 30 UUD 1945 terkait dengan hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,” cuitnya dalam akun twitter pribadi.
Tak lupa, Muzzamil juga meberi tahu isi dari pasal 30 ayat (1) dan ayat (2),dia menjelaskan bahwa UU tersebut berisi tentang kewajiban seorang warga negara untuk berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, dimana Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
“Gerakan “patungan beli kapal selam” ini belum tentu cukup, karena harga kapal selam yang ada saat ini sangatlah mahal. Akan tetapi paling tidak gerakan ini dimaknai sebagai bagian dari koreksi publik kepada pemerintah” tambahnya.
Sebagai penutup, Muzzamil mengajak kita untuk mengirim doa dan meminta untuk mengusut tuntas penyebab tenggelamnya kapal yang membawa 53 awak itu.
Komentar