satunusantaranews, Jakarta – Semua orang-orang yang ‘buta’ akan teknologi digital harus memaksakan untuk belajar skill baru. Lantas, jika semua hal beralih ke teknologi, apakah kita harus mengasah kecakapan digital kita di masa pandemi seperti saat ini?
Perlu diketahui, saat ini dunia sedang dihadapkan dengan pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu. Hal tersebut membuat semua sektor seperti ekonomi, kesehatan, dan pendidikan tak terkendali. Hal ini tentu saja memaksa kita untuk mengubah pola hidup kegiatan yang semula dapat dilakukan dengan tatap muka (luring), kini harus dilakukan dengan beralih menggunakan teknologi informasi secara online (daring).
Banyak pergeseran digitalisasi di seluruh industri selama pandemi Covid-19 mengguncang dunia, semua dilakukan secara online mulai dari pembelajaran, cek kesehatan, belanja kebutuhan, pameran, bahkan periklanan.
Mengutip dari We Are Social yang bekerja sama dengan Hootsuite, laporan perusahaan media asal Inggris, mengungkapkan laporan “Digital 2021: The Latest Insights Inti The State of Digital” yang diterbitkan pada 11 Februari 2021 menyebutkan bahwa data pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 202.6 juta pengguna atau sekitar 73.7% dari total populasi penduduk.
Bersumber dari Deloitte, Industri Digital Economy Indonesia bersiap tumbuh menjadi USD 133 juta dalam lima tahun kedepan. Bahkan Indonesia diprediksi oleh World Bank akan menjadi pusat ‘digital economy’ terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030 dengan kebutuhan sekitar 9 juta talent yang paham digital skills.
Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist yang membahas mengenai Kecakapan Digital pada Webinar “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021” menyebutkan bahwa terdapat sebuah tantangan dalam perkembangan digitalisasi, diantaranya adalah ketersediaan supply talent digital masih perlu untuk ditingkatkan guna menekan kesenjangan keterampilan, dan terjadi peningkatan kebutuhan talent dengan digital skills secara masif di industri era digitalisasi.
Lantas, jika kebutuhan mendesak terjadi peningkatan skills saat transformasi digital, kita pun dituntun untuk menguasai digital skills tersebut. Eits, namun kita perlu memahami terlebih dahulu tingkatan dari Digital Skill tersebut.
Hal yang pertama harus kita kuasai adalah Basic Digital Skill yang meliputi literasi digital seperti kreatif, kritis, efektif, pemecah masalah, memahami etika, sosial budaya, serta keamanan digital.
Jika sudah menguasai dasar dari digital skills, barulah kita memulai untuk tahapan kedua yaitu Functional Skills, hal tersebut dapat dikatakan berhasil jika kita sudah mahir dalam menggunakan perangkat digital, berkolaborasi secara virtual.
Dan jika kedua hal tersebut sudah dikuasai, barulah berada pada tingkatan Specialist Digital Skills, artinya kita sudah dapat menentukan profesi dibidang digital apa yang ingin kita pilih, misalnya sebagai Digital Marketing, Artificial Intelligence (AI), Machine Learning, Big Data Analytics, dan lain-lain.
Ada beberapa trend pekerjaan dan bisnis baru yang mungkin bisa SNNers coba praktikan di masa pandemi seperti saat ini, seperti Content Creator/Influencer, Digital Product Producer, Digital Marketer, Social Media Handling,Online Workshop, UX Designer, Digital Storyteller, dan lain-lain.
Semua pekerjaan yang disebutkan diatas menggunakan sistem ‘remote working’, jadi kita tidak perlu datang kekantor untuk melakukannya dan hanya memanfaatkan digital sebagai sarana untuk bekerja. Beberapa keuntungan lainnya adalah mempermudah komunikasi kita dalam berkolaborasi karena tidak ada batasan geografis.
Dee Rahma juga menyebutkan jika kita harus cepat dalam beradaptasi dengan digital, sehingga memudahkan kita dalam meningkatkan penghasilan, menambah opsi pekerjaan baru, serta aktualisasi diri. Banyak cara untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan mengasah kemampuan digital kita. Karena, setiap individu punya perjalanan pembelajaran yang unik, seperti mempelajari melalui video tutorial di Youtube, mengikuti kursus berbayar, serta memanfaatkan media sosial untuk mencari mentor serta mengikuti sertifikasi profesional.
“Cari tahu kebutuhan digital skills sesuai industri dan profesi yang ditekuni, pahami apa yang sudah, atau belum kita kuasai. Bergerak dari titik tersebut” Tulis Dee Rahma pada pada webinar “Gerakan Nasional Literasi Digital 2021”.
Leave a Comment