Penyandang Disabilitas Berhak Diberi Ruang Kemudahan Berwisata
satunusantaranews, Banten - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut para penyandang disabilitas mempunyai hak yang setara sehingga harus diberi ruang kemudahan dalam berwisata.
Sandiaga meminta para pengelola destinasi wisata untuk meningkatkan “awareness” dan menyiapkan segala aspek dalam pengembangan destinasi wisata khususnya di Provinsi Banten yang ramah bagi para penyandang disabilitas, mulai dari atraksi, amenitas, dan aksesibilitasnya.
Dari segi infrastruktur semua harus diperbaiki, begitu pun dengan amenitas, khususnya fasilitas seperti toilet untuk penyandang disabilitas. Begitupun dengan atraksi wisatanya, karena kaum disabilitas ini harus menjadi bagian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kata Menparekraf Sandiaga, saat kunjungan kerja ke Banten di Hotel Horison Ultima, Serang, Banten (6/4).
Ada sekitar 3.989 penyandang disabilitas di Provinsi Banten. Untuk itu, Menparekraf menaruh perhatian kepada para penyandang disabilitas agar mendapatkan hak yang sama. Karena, Menparekraf tidak ingin ada diskriminasi pada kelompok masyarakat tertentu.
Termasuk juga pembukaan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk para penyandang disabilitas. Kita ingin sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 2016 yang sudah ada PPnya bahwa target 1 sampai 2 persen dari penyandang disabilitas diberikan lapangan pekerjaan yang berkualitas pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjutnya.
Penyiapan destinasi wisata tersebut juga berkaitan dengan keputusan Pemerintah soal larangan mudik libur lebaran. Menparekraf ingin agar destinasi-destinasi wisata di Provinsi Banten siap untuk menerima wisatawan pada momentum libur lebaran. Oleh karena itu, protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di setiap destinasi harus disiapkan.
Di samping itu, Menparekraf mengatakan pihaknya sedang merancang perluasan dana hibah pariwisata, jadi tidak hanya diperuntukkan bagi hotel dan restoran saja tapi juga beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, seperti biro perjalanan wisata, taman rekreasi, dan lain sebagainya.
“Kita targetkan Rp3,7 triliun untuk tahun ini. Dan kita harapkan data-datanya bisa diverifikasi, divalidasi oleh dinas, dan betul-betul di check agar dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” katanya.
Menparekraf mengatakan jika vaksinasi bisa lebih cepat didistribusikan dan target pemerintah mampu terpenuhi, angka penularan COVID-19 bisa ditekan, seiring disiplin protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, 3T bisa diperluas.
“Saya memprediksikan dalam paruh kedua tahun ini mungkin kita mengawali kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujar Menparekraf.
Setelah itu, Menprekraf akan melanjutkan agenda kunjungan kerja ke Banten. Ia dijadwalkan akan melakukan peninjauan ke Kampung Agrinex Pandeglang, peninjauan KEK Tanjung Lesung, serta peninjauan ke Marbella Hotel, Convention dan Spa.
Komentar