satunusantaranews, Palu – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Palu untuk pertama kalinya mensertifikasi rempah-rempah asal Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) sebanyak 63,78 ton dengan negara tujuan Vietnam dan Tiongkok. Komoditas asal sub sektor perkebunan berupa lada putih, pala biji dan bunga pala (fulli) dengan nilai ekonomi sebesar Rp. 3,7 miliar berangkat melalui Pelabuhan Pantoloan, Palu.
Adapun moda transportasi laut yang digunakan, KM Meratus Batam yang selanjutnya terhubung dengan masing-masing dengan KM Wanhai menuju Hao Chi Minh, Vietnam dan KM Inferro menuju Tiongkok di Palabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Ini adalah bentuk komitmen seluruh pemangku kepentingan pembangunan pertanian di Sulteng untuk mensukseskan peningkatkan ekspor pertanian termasuk rempah-rempah, kata Junaidi, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Badan Karantina Pertanian (Barantan) mewakili Kepala Barantan saat melepas ekspor perdana (29/3).
Menurut Junaidi, selain sebagai kabar yang menggembirakan, ia berharap pencapaian ini menjadi satu pendorong bagi upaya pemulihan ekonomi baik untuk masyarakat Sulteng maupun secara nasional. Setelah tahun 2020, kinerja ekspor pertanian menurut rilis data BPS meningkat 12,63 persen, kini kinerja ekspor pertanian di Januari – Februari tahun 2021 juga cukup bagus yakni dengan kenaikan mencapai 8,81 persen dibandingkan tahun sebelumnya, papar Junaidi.
Menurut Junaidi pula, salah satu penyumbang terbesar adalah ekspor sarang burung walet dan rempah-rempah. Kedepan momentum positif ekspor perdana ini kita jaga dan tingkatkan, agar pertanian di Sulteng dapat terus ambil bagian dalam perkembangan ekonomi terlebih dimasa pandemi yang masih berlangsung, tambahnya.
Selain itu, Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan Bunga Elim Somba yang hadir dan melepas ekspor perdana mewakili Gubernur Sulawesi Tengah menyebutkan bahwa pelepasan ekspor pertanian perdana secara bersama-sama ini membuktikan dukungan yang kuat terhadap petani dan pelaku usaha pertanian di Sulteng.
“Kamipun telah menerbitkan SK Tim Terpadu Akselerasi Kinerja Ekspor Pertanian Sulteng yang ditandatangani langsung oleh pak Gubernur. Kedepan Sulteng akan lebih kencang untuk ekspor,” kata Bunga.
Secara teknis, Kepala Karantina Pertanian Palu, Amril menjelaskan fasilitasi karantina ekspor yang telah diberikan pihaknya yakni pada lada putih sebanyak 50,13 ton, bunga pala sebanyak 1,47 ton dengan negara tujuan Vietnam dan pala biji 12,18 ton dengan negara tujuan Tiongkok.
Sebagai koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian diwilayah kerjanya, Amril menyebutkan pihaknya fokus pada pencapaian target program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Kamipun selaku otoritas karantina bertugas untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk yang akan diekspor. Dan kami pastikan rempah Sulteng ini telah memenuhi persyaratan internasional tentang sanitari dan fitosanitari. Dan sudah tentu akan berimbas pada keterterimaan produk pertanian di negara tujuan”, tutup Amril.
Sebagai informasi, turut hadir pada pelepasan ekspor perdana kali ini adalah pejabat dari Bea Cukai Pantoloan, Pelindo 4, Pelayaran Meratus dan tamu undangan lainnya.
Leave a Comment