Peristiwa

Perkuat Persatuan dan Kesatuan Nasional Di Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara

Miliki Cara Pandang Sama

satunusantaranews, Jakarta – Tantangan zaman saat ini kian kompleks. Laju modernisasi kehidupan juga terasa kian meminggirkan dan mengancam jati diri bangsa Indonesia.

 

 

 

Karenanya, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan nasional, seluruh rakyat Indonesia harus memiliki cara pandang yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Demikian Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskannya didampingi Wakil Ketua MPR Achmad Basarah serta Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dan Hidayat Nur Wahid secara virtual.

Hal tersebut diaampaikan saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada ratusan komunitas otomotif di Gedung MPR RI Jakarta, Minggu (23/8), bertemakan Automotive, Pride and Nationalism: Bersatu, Bermakna, Bermanfaat.

Lebih lanjut dikemukakannya, bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diraih para pejuang bangsa bukanlah tujuan akhir. Tetapi, merupakan pintu gerbang untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat.

Tentunya menjadi harapan kita bersama, ke depan kita semakin sukses dalam mewujudkan ‘Indonesia yang Merdeka’ dari berbagai sudut pandang pemaknaan. Dan untuk mewujudkannya, persatuan dan kesatuan bangsa adalah sebuah keniscayaan, ujarnya.

Semangat menjaga suluh persatuan inilah yang senantiasa diperjuangkan oleh MPR RI melalui kegiatan pemasyarakatan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI.

Nilai-nilai Empat Pilar MPR RI adalah legasi yang sudah sepatutnya kita jadikan warisan kebangsaan yang mesti dijaga, dirawat, dan dihadirkan dalam setiap ruang publik agar mengakar kuat dalam benak dan memori kolektif setiap anak bangsa, kata Bamsoet lagi.

Bamsoet pun mengajak para anggota komunitas otomotif untuk menjadi ‘Duta Kebangsaan’ yang akan  membantu MPR RI menyebarluaskan nilai-nilai Empat Pilar MPR RI kepada anggota komunitas lainnya.

Terlebih, nilai-nilai kebangsaan sebenarnya telah tumbuh dan berkembang dalam setiap komunitas otomotif.

Karena komunitas otomotif, tidak harus berasal dari suku yang sama, menganut agama yang sama atau berafiliasi pada kelompok atau golongan yang sama.

Satu-satunya kesamaan yang menyatukan anggota komunitas adalah semangat kebersamaan, jiwa solidaritas, dan penghormatan pada nilai-nilai persaudaraan atau brotherhood.

Bagi MPR RI, komunitas otomotif adalah sebuah rumah kebangsaan, dimana keberagaman menjadi kekayaan yang menyatukan. Bukan perbedaan yang memisahkan, tuturnya.

 

Semangat kebersamaan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan komunitas otomotif harus terus digalakan, kata Bamsoet.

“Hal ini selaras dengan pesan penting dari tema kegiatan yang diangkat pada acara hari ini, yaitu ‘Automotive, Pride and Nationalism: Bersatu, Bermakna, Bermanfaat’,” pungkas Bamsoet.

Leave a Comment