satunusantaranews, Laweyan – Tak dipungkiri di kawasan Laweyan, Surakarta banyak berdiri rumah-rumah tinggal saudagar batik yang punya nilai historis dan keberadaannya masih terawat hingga sekarang. Salah satunya adalah rumah saudagar batik bergaya kolonial yang kini bernama nDalem Arianti Art Gallery and Residence.
Rumah kuno yang kepemilikannya telah berpindah tangan sejak tahun 2013 kepada pemilik yang baru Arianti Dewi puteri alm. Hj. Arini binti Hadipriyono. Sekarang makin terawat dan akan dikembangkan bagi kemanfaatan masyarakat.
“Berdasar cerita dari masyarakat sekitar Laweyan, nDalem Arianti ini awalnya merupakan rumah tinggal salah satu saudagar batik Laweyan atau biasa dikenal sebagai Mbok Mase Laweyan. Rumah ini berdiri pada tahun 1921, dan pada masanya merupakan rumah sudagar batik yang ternama,” jelas Yuris Prabowo, Pengelola nDalem Arianti Laweyan, baru-baru ini.
Rumah yang sekarang disebut sebagai nDalem ini berdiri diatas tanah seluas 750 meter persegi. Saat ini penggunaannya untuk rumah tinggal sekaligus untuk kegiatan atau event spesial.
Layaknya rumah Jawa tempo dulu, bangunan fisik utamanya atau disebut nDalem berupa krobongan dan senthong (ruang tengah). Kemudian bagian depan terdapat ruangan terbuka yang dijadikan pendopo. Sedangkan pada bagian kanan dan kiri bangunan utama berupa Gandhok Kanan dan Gandhok Kiri.
“Bangunan di nDalem ini sangat kental dengan konsep bangunan Jawa-nya. Khusus penggunaan saat ini biasanya masih sebatas digunakan untuk acara-acara atau kegiatan dari beberapa kerabat dekat dari mbak Arianti Dewi. Namun, ke depan akan dikembangkan untuk private meeting maupun acara-acara privat keluarga,” terang Yuris.
Di sisi lain, beberapa kegiatan penting pada 2020 pernah diselenggarakan di Ndalem Ariyanti Laweyan. Salah satunya sebuah acara besar dalam rangka memperingati 17 Agustus bertajuk ‘Solo Bangkit untuk Indonesia’. Dalam acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk Wali Kota Surakarta dan beberapa tokoh masyarakat.
Terkait rencana untuk menjadikan private meeting di nDalem Arianti, menurut Yuris akan lebih dimatangkan lagi konsepnya. Sekaligus melihat situasi terkini, karena saat ini masih dalam masa pandemi.
Namun yang pasti, pengembangan untuk mendukung konsep sebagai tempat menggelar private meeting akan terus dilakukan secara bertahap menuju kesempurnaan. Paling tidak, agar semuanya lebih terjaga dan terpenuhi.
Leave a Comment