Potensi Ekspor Madu Kelulut atau Madu Kelenceng ke Malaysia, Jepang dan Amerika
satunusantaranews, Belitung - Sumber daya alam Indonesia beraneka ragam dan melimpah. Salah satunya madu yang kaya manfaat. Karantina Pertanian Pangkalpinang bersama Pos Indonesia-Tanjung Pandan melakukan pendampingan Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekapor) terhadap budidaya lebah Trigona yang menghasilkan madu kelulut atau madu kelenceng (2/11).
Subkoordinator Substansi Karantina Hewan, Zukhan Dwi Andiantoko yang turun ke lapangan langsung menyampaikan, "Pendampingan kepada calon eksportir ini salah satunya untuk mengetahui kendala apa saja yang ditemui supaya arus ekspor dapat berjalan lancar."
"Madu kelulut asal Belitung ini sangat berpotensi ekspor karena sebelumnya sudah menjajaki pasar dalam negeri dan mencoba pasar di Malaysia. Tetapi calon eksportir memiliki kendala pada alat angkut atau pihak ekspedisi belum bisa sampai ke negara tujuan langsung dan belum dapat memenuhi permintaan negara tujuan yaitu Material safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Keamanan Bahan," tambah Zukhan.
Baca Juga: Konsultasi Bisnis di TEI-DE Membantu Pelaku Usaha Meningkatkan Ekspor
Yuliandra, calon eksportir milenial asal Belitung mengatakan, "Mengenai persyaratan negara tujuan yaitu MSDS masih kita usahakan sampai sekarang kerjasama dengan Pos Indonesia. Untuk sistem pengiriman dari Pos nantinya sudah sampai ke negara tujuan yaitu Malaysia. Kita memilih Pos karena ada keringanan biaya logistik terhadap pelaku UMKM."
"Saat ini kapasitas produksi madu kita bisa mencapai 3.000 - 4.000 kg dengan koloni lebah sekitar 2500 koloni. Selain Malaysia kita juga sudah mencoba menjajaki pasar Jepang dan Amerika," ungkap Yuliandra.
Madu kelulut memiliki ciri khas manis bercampur dengan sedikit asam, tergantung dari bunga pohon di sekitarnya. Lokasi peternakan lebah Trigona yang berlokasi di Manggar, Belitung Timur ini merupakan tipe madu monoflora yaitu madu yang berasal dari satu tumbuhan utama yaitu pohon akasia.
"Pendampingan kepada calon eksportir milenial juga untuk mendukung peningkatan produksi, pemenuhan standar mutu produk, menjamin kontinuitas produksi, menjamin akses pasar, menjamin daya saing penjualan dan memperluas akses pasar," tutup Zukhan.
Komentar