satunusantaranews, Jakarta – Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) melalui kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI) akan mengukuhkan Apoteker Farmasi Nuklir baik secara online maupun offline. Pengukuhan dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, dr Terawan Agus Putranto. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan dengan webinar Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir yang akan menghadirkan pembicara dari sejawat Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir yang akan melaksanakan layanan kesehatan secara interprofesional collaboration di Instalasi Kedokteran Nuklir di RS.
‘’Ini adalah pengukuhan apoteker spesialis farmasi nuklir yang pertamakalinya dilakukan oleh PP IAI, setelah beberapa waktu melakukan serangkaian penilaian dan review RPL (rekognisi pembelanjaran lampau) terhadap para kandidat bekerjasama dengan sejawat Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir untuk membangun priviledging dan credentialing Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir ,’’ ungkap Prof Dr apt Keri Lestasi, MSi.
Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir, menurut Prof Keri adalah apoteker yang kompetensinya khusus melakukan pelayanan kefarmasian di instalasi kedokteran nuklir di rumah sakit. Hal ini sesuai dengan regulasi instalasi kedokteran nuklir dari Bapeten yang memerlukan apoteker dengan kompetensi di bidang pengobatan menggunakan dengan radio isotop. Keberadaan apoteker spesialis Farmasi Nuklir ini akan memperkuat pelayanan kesehatan di bidang kedokteran nuklir dalam koridor interprofessional collaboration bersama dokter spesialis kedokteran nuklir.
Baca Juga: PP IAI Peringati WPD Ke-10 Dengan Cermat Menyikapi Informasi dan Peredaran Obat Online
Direncanakan dalam rangak pengukuhan ini akan dikukuhkan sebagai Apoteker Spesialis pertama di Indonesia adalah apt Nurhuda, M.Farm, serta apt Dra N Elly Rosilawati, MHKes, M.Farm. Sementara itu, Ketua Umum PP IAI, apt Drs Nurul Falah Eddy Pariang menyampaikan rasa syukur atas dikukuhkannya Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir untuk yang pertamakalinya.
‘’Alhamdulillahirrobbil alaamin, KIFI mampu menelurkan apoteker spesialis yang yang pertamakalinya. Ini merupakan bukti bahwa profesi apoteker juga melakukan pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga mampu mengembangkan diri sebagai partner tenaga kesehatan lainnya,’’ ungkapnya.
Lebih jauh Nurul Falah mengharapkan agar terus diproduksi pendidikan spesialis baru lainnya sebagaimana benchmark di luar negeri seperti Apoteker Spesialis Onkologi, Ambulatory dan spesialis lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diharapkan akan mampu meningkatkan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Nurul Falah juga berharap advance pharmacist juga hendaknya bisa segera diwujudkan dan segera mendapatkan rekognisi dari pemerintah dan bermanfaat untuk masyarakat.
Sejauh ini ada 15 kandidat yang mengajukan diri untuk dapat diakui sebagai Apoteker Spesialis Farmasi Nuklir, namun baru dua orang yang lolos seleksi. Setelah menjalani seleksi, mereka juga harus melakukan internship dan dinyatakan lulus penilaian RPL pada 3 September lalu.
Untuk dikukuhkan sebagai apoteker spesialis farmasi nuklir kandidat harus memiliki pengalaman praktek di fasilitas kedokteran nuklir, memiiki publikasi ilmiah, pendidikan pelatihan dan pengembangan diri. Selain itu, mereka juga dinilai dalam hal kepemimpinan, hubungan kerja kolaboratif dan manajemen.
Setelah pengukuhan, akan dilanjutkan dengan webinar dengan pembicara Prof Dr apt Keri lestari Dandan, MSc dengan materi Pengembangan Profesi Apoteker Sesuai Advance Level Framework (ALF), serta Prof Dr dr Hussein Kartamihardja, SpKN, MH.Kes dengan materi Peranan Apoteker Spesialis Radiofarmasi Dalam Pelayanan Kedokteran Nuklir.(*)
Leave a Comment