Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Napun Gete di NTT

satunusantaranews, NTT - Pada kunjungan kerja kali ini Presiden Joko Widodo di Provisin Nusa Tenggara Timur, tidak tanggung-tanggung, tujuh bendungan dibangun diberbagai lokasi di NTT, tiga di antaranya telah selesai. Hari ini, saya datang untuk meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.

Ini bendungan ketiga setelah Bendungan Raknamo di Kupang selesai tahun 2018 dan Bendungan Rotiklot di Belu rampung tahun 2019. Empat bendungan lain sedang dalam proses pembangunan.

Bendungan Napun Gete yang dibangun sejak akhir 2016 memiliki kapasitas tampung hingga 11,22 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 99,78 hektare. Bendungan ini akan menjadi sumber pengairan irigasi untuk sekitar 300 hektare sawah di sekitarnya. Selain itu, Bendungan Napun Gete dapat menjadi sumber air baku dan berpotensi menghasilkan listrik.

"Saya berharap bendungan-bendungan yang dibangun di NTT ini dapat memacu produktivitas sektor pertanian dan peternakan NTT, sekaligus mengangkat NTT dari ketertinggalan," jelasnya.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Napun Gete di Desa Ilinmedo, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), (23/2) sore. Peresmian bendungan ini adalah yang ketiga setelah sebelumnya Presiden meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu. Secara keseluruhan Pemerintah menargetkan pembangunan 7 bendungan di provinsi tersebut.

“Inikan sebuah lompatan yang tidak kecil. Tetapi, produktivitas itu betul-betul harus dimunculkan. Jangan hanya pertaniannya saja (tapi) limbah pertanian bisa dipakai untuk makanan ternak,” ujar Presiden menyampaikan harapannya.

Dengan terselesaikannya satu per satu bendungan dari 7 bendungan yang ditargetkan Pemerintah, Presiden meyakini dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di NTT.

“Saya meyakini insyaallah dengan Gubernur dan Wakil Gubernur yang baik, dengan Bupati dan Wakil Bupati yang baik, memimpin rakyatnya, menggiring semuanya untuk produktif, saya yakin tidak lama lagi NTT akan makmur dan tidak menjadi provinsi yang kategorinya kalau di negara kita masih pada kondisi yang kurang,” ujarnya.

Presiden pun berharap NTT dapat menjadi pendukung ketahanan pangan nasional. Inilah masa depan yang kita inginkan. Yang minus menjadi semuanya surplus. Karena tadi, misalnya di Sumba Tengah baru setahun baru panen satu kali. Dengan air, tadi saya minta kepada Menteri Pertanian, panen dua kali plus jagung sekali, artinya tiga kali. Ini lompatan produktivitas yang akan saya ikuti, tandasnya.

Mendampingi Presiden saat peresmian, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT  Viktor Laiskodat, dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Penulis: Anggi
Editor: Suharsono

Baca Juga