satunusantaranews, Purwakarta – Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terowongan (tunnel) dua di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (17/1). Sebelumnya, pembangunan terowongan 2 sempat terkendala oleh sejumlah masalah teknis terkait dengan kondisi tanah.
Turut hadir dalam peninjauan terowongan dua proyek KCJB adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo.
“Peninjauan utamanya di terowongan dua yang memang di sini ada masalah yang harus kita selesaikan, masalah teknis yang harus kita selesaikan,” ujar Presiden dalam kunjungannya di proyek kereta cepat ini.
Pembangunan terowongan dua tersebut memang berjalan agak lambat karena dibangun di area clay shale yang sangat lunak dan rapuh sehingga menuntut kerja yang penuh kehati-hatian. Secara keseluruhan, proyek KCJB sendiri telah mencapai 79,9 persen dan diharapkan sudah bisa uji coba pada akhir tahun 2022 serta bisa operasional pada Juni 2023.
“Harapan kita dengan selesainya Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan mengurangi kemacetan baik yang ada di Jakarta maupun yang ada di Bandung, juga mempercepat mobilitas orang dan juga barang. Kita harapkan ini menjadi sebuah daya saing yang baik bagi negara kita,” jelas Presiden.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan bahwa pihaknya melakukan sejumlah penanganan khusus dalam membangun terowongan dua KCJB yang memiliki kondisi geografis yang menantang. Pihaknya juga mendatangkan sejumlah ahli dari Tiongkok yang bekerja sama dengan tim dari Institut Teknologi Bandung.
“Ahli grouting dari China dan tunnel dari China ini tentunya bekerja sama dengan tim dari ITB. Jadi kolaborasi antara ahli tunnel dari China dan dari ITB, ini yang bisa menyelesaikan proyek ini, termasuk tunnel dua,” ujar Dwiyana. Sekaligus berharap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa segera diselesaikan agar bisa dinikmati oleh masyarakat. Menurutnya, KCJB ini bisa menjadi alternatif transportasi yang ramah lingkungan.
“Kami mengharapkan masyarakat bisa menerima proyek kami ini tentunya dengan segala plus minusnya, dan nanti setelah beroperasi kami bisa memberikan satu alternatif moda transportasi yang ramah lingkungan dan mengurangi kemacetan di jalan raya,” imbuhnya.
Leave a Comment