Raksasa Farmasi Moderna dan Pfizer Meluncurkan Penangkal Omicron Awal Tahun 2022
satunusantaranews, Jakarta - Produsen vaksin Moderna menyatakan siap meluncurkan vaksin penangkal varian Omicron pada awal tahun 2022. Chief Medical Officer Moderna, Paul Burton mengatakan pihaknya akan meluncurkan vaksin yang diformulasikan ulang untuk menghadapi mutasi terbaru Covid-19 ini.
Ia mengakui bahwa kebutuhan formulasi baru vaksin ini memang belum bisa dipastikan karena WHO masih mendalami lebih jauh soal karakteristik varian Omicron. Namun vaksin tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap varian baru yang mulai menyebar ke seluruh dunia ini.
Burton mengatakan bahwa vaksin Moderna saat ini dapat memberikan perlindungan, tergantung pada berapa lama orang tersebut sudah divaksinasi. Tapi, akan lebih baik jika lebih banyak lagi jumlah orang yang divaksin maupun diberikan booster vaksin untuk meningkatkan antibodi. Moderna telah memomibilisasi ratusan pekerjanya untuk mulai mempelajari varian Omicron.
Sementara itu, raksasa farmasi lainnya, Pfizer juga disebutkan telah melakukan langkah serupa. Demikian pula AstraZeneca dan Johnson & Johnson yang tengah melakukan investigasi untuk memastikan efektivitas produknya menghadapi infeksi yang disebabkan varian Omicron.
Bermula dari salah seorang dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian virus corona Omicron, Angelique Coetzee, mengatakan pasien-pasien yang terkena varian tersebut sejauh ini bergejala ringan dan bisa rawat jalan di rumah.
"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah mereka merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lain adalah, sakit kepala dan badan terasa sakit. Tenggorokan serak," kata Coetzee dalam wawancara dengan BBC.
Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa, katanya.
Coetzee menjelaskan "gejala pada tahap ini tak beda jauh dengan infeksi virus normal". Karena kami tak mendapati kasus (baru) Covid-19 dalam delapan hingga 10 pekan terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes, katanya. Ia menggambarkan gejala-gejala "sangat ringan" dan sejauh ini belum ada pasien Omicron yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun, meski varian baru ini masih belum banyak yang kena tetap saja kita harus menjaga kesehatan yaa SNNers.. dengan menjaga jarak fisik minimal 1 meter dari orang lain, menggunakan masker yang pas, dilanjut membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi, Hindari ruang yang berventilasi buruk atau ramai, menjaga tangan tetap bersih, dan yang paling penting ialah segera vaksin.
Baca Juga: SBN: Waspada Varian Omicron, Minta Panitia Reuni 212 Batalkan Kegiatannya
Komentar