Rentangkan Sayap, ACT Ajak Media Kolaborasi Di Program Ramadhan 2.0
satunusantaranews, Bandung - Ramadan akan datang, bulan suci yang untuk kedua kalinya dijalani dalam kondisi pandemi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Keriuhan jelas akan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Keramaian khas bulan puasa pun akan terbatas, sedangkan kenaikan harga yang seakan sudah menjadi tradisi tak bisa dibendung. Di samping perekonomian masyarakat masih belum sepenuhnya pulih di era kenormalan baru ini.
Kabar kenaikan harga pokok di sejumlah daerah kian terdengar. Hal ini begitu mengkhawatirkan, karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah. Belum lagi isu impor beras di tengah panen raya di beberapa wilayah. Kebijakan ini jelas mengancam penyerapan hasil para petani.
Tetapi, berbagai kesulitan serta keterbatasan ini dapat dilewati dengan berbagai macam kebaikan tanpa batasan. Begitu juga bagi Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang digaungkan untuk menyambut bulan suci, yakni dengan "Ramadhan 2.0 Aksi Tanpa Batas" bersama sejumlah media di Bandung Raya (8/4). Tentunya lewat berbagai gerakan yang diinisiasi, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan di tengah kehidupan masyarakat.
“Tahun ini Ramadan kedua kalinya kita lewati dalam kondisi pandemi yang membawa pengaruh besar pada kehidupan. Di saat ekonomi melemah, begitu juga aktivitas masyarakat yang terbatas," ungkap Doddy Syachrul Mugni, Ketua ACT KBB.
Untuk itu, kami menggaungkan 'Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas, lanjutnya. Umat muslim memiliki pilihan tanpa batas untuk bisa saling berbagi, saling membantu, secara bersama sama, sesuai kemampuan, sesuai dengan apa yang dimiliki dalam bentuk empati (kemanusiaan), harta (kedermawanan), dan fisik (kerelawanan), jelas Doddy lagi.
Ramadhan 2.0: Aksi Tanpa Batas, salah satu fokus yang ACT lakukan yakni pemenuhan pangan selama Ramadan lewat Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan. Gerakan ini mengajak masyarakat terlibat dalam meluaskan program-program pangan ACT dan Global Wakaf yang ditujukan untuk menciptakan ketahanan serta kedaulatan pangan bangsa.
Head of Program ACT, Rizal Fauzi Iskandar, menjelaskan, Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan akan menjadikan sedekah sebagai komponen utama gerakan kebaikan tersebut. Sedekah merupakan solusi besar serta modal membangun peradaban yang lebih baik.
“Allah selalu menyeru besarnya pahala memberi pangan ke orang lain. Dan, ACT menghadirkan gerakan ini dengan mengajak masyarakat untuk bersedekah sebagai bahan bakar kebaikan yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas, khususnya selama Ramadan di tahun istimewa kedua ini karena hadirnya pandemi,” jelas Rizal.
Tak hanya Gerakan Sedekah Pangan Ramadhan, di momen detik-detik menjelang ibadah puasa ini, ACT juga mengajak masyarakat ambil bagian dalam Gerakan Sedekah Harian Ramadhan. Dengan sedekah minimal Rp10 ribu dan mengajak orang lain yang dimulai dari orang terdekat, bakal menghadirkan kebahagiaan bagi masyarakat prasejahtera di berbagai penjuru negeri selama Ramadan. Apalagi, di waktu menjelang Ramadan ini banyak saudara sebangsa tengah diuji dengan bencana alam serta ekonomi yang prasejahtera, khususnya mereka di tepian negeri.
Sedekah akan menjadi amunisi menghadirkan kebahagiaan di momen Ramadan, bahkan hari yang fitri nanti. Tak hanya dalam negeri, ACT akan menyalurkan sedekah masyarakat ke saudara yang tengah dilanda krisis dan konflik kemanusiaan di berbagai negara, imbuh Rizal mengakhiri.
Komentar