Ribka Khoe, Pengusaha Amos Cozy Hotel : Para Pengusaha ‘Berusaha’ Bertahan Di Tengah Pandemi
satunusantaranews, Jakarta - Berusaha dengan segala upaya untuk bertahan di tengah pandemi Covid19 yang masih melanda kesehatan dan perekonomian Indonesia, khususnya di bidang pariwisata. Menjadi hal yang tak terelakkan agar bisa terus menjalankan bisnis pariwisata yang digelutinya tersebut. Demikian diungkapkan Ribka Khoe, pengusaha Amos Cozy Hotel yang berada di kawasan saat diwawancarai via telpon selular (18/9).
Covid ini dampaknya untuk perhotelan langsung kepada penjualan karena okupasi langsung drop. Karena tidak ada tamu dari luar karena setiap negara membatasi pada wisatawan dari negara lain, lanjutnya.
Dengan adanya PSBB kedua tidak ada sama sekali wisatawan dari luar kota semua dibatasi. Wisatawan yang dari luar kota pun tidak berani masuk Jakarta karena digambarkan sebagai zona merah dan hitam. Jadi, mereka tidak berani juga masuk Jakarta, ujar Ribka kepada satunusantaranews.co.id melalui sambungan telepon.
Bagi pengusaha hotel yang juga pemilik perusahaan rekaman ternama di Jakarta ini, yang namanya resesi itu berlaku untuk semua aspek, bukan pariwisata saja. Resesi semua secara global. Dan di masa pandemi ini pelaku bisnis harus mengalir dan berselancar bersama Covid-19.
Baca juga: Perusahaan Dapat Gunakan CSR untuk Bantu Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19
"No Way, mau tidak mau pengusaha harus tetap menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita dan kita mau berusaha semaksimum apa yang kita lakukan. Kondisi saat ini, memang perhotelan hanya bisa untuk masyarakat lokal, ya kita fokus untuk yang lokal saja seperti untuk meeting. Walaupun sekarang Kementerian memang banyak yang ditutup karena Covid-19. Sehingga kita terapkan 50% skala meeting room tetap dibuka. Selain itu juga terkait operasional kantor kami tetap jalan tentunya dengan pembatasan karyawan," papar Ribka Khoe
Begitu pun dalam penyesuaian manajemen, pembatasan karyawan pun dibagi menjadi WFH-WFO. Jadi tidak semua hadir, setiap bagian hanya kita siapkan dua orang per dapartemen. Sehingga kami tidak terlalu banyak orang, tapi untuk peluang tamu kita memberikan kesempatan untuk dilayani sesuai dengan Protokol Covid.
"Perihal itu kita jalankan dan kita terima dengan catatan tetap ikuti Protokol Kesehatan. Ruangan dengan kapasitas 50 kita hanya kasih 25, dan kalau 100 hanya bisa 50 orang seperti itu," ujarnya
Seperti diketahui, strategi promosi melalui semua platform offline memang nihil, karena krisis ekonomi dan kesehatan. Namun dampak positifnya yakni adanya percepatan didalam media digital. Kita lihat sekarang digital semua terbuka, meeting semua serba digital. Jadi kita juga tetap jalankan promosi dengan media sosial tentunya, papar Ketua IWAPI Jakarta Selatan ini.
Protokol kesehatan yang sudah dijalaninya seperti tetap menerapkan 3M sudah. Saat masuk hotel, sudah kami siapkan westafel cuci tangan, kemudian kami siapkan security untuk pengecekan suhu badan, pegawai dan tamu wajib menggunakan masker, menyediakan handsanitizer di beberapa titik, kemudian jaga jarak. Jadi, disetiap lokasi hotel kami jaga agar tidak ada kerumunan. Protokol covid sudah kami jalankan semuanya mulai dari PSBB pertama, lalu itu semua konsisten kami jalankan.
Ribkha Khoe pun meyakini bahwa kalau sekarang kita banting setir, tentu tidak ada waktu lagi. Sehingga yang perlu dilakukan yakni apa yang ada di tangan kita sekarang itulah yang kita maksimalkan. Jadi bukan menciptakan yang baru, tukas pemilik hotel Amos Cozy Hotel.
Di bidang pariwisata memang selama masa pandemi ini mendambakan agar bisa tetap berusaha, sedangkan untuk yang di Resort (Anyer, red) khususnya kita juga inginnya tetap ada pergerakan. Kita ingin juga membuka tetap peluang hotel-hotel yang ada di Resort dengan Protokol Covid.
Jadi harus ada juga pertimbangan supaya pemerintah juga memperhatikan. Kita juga mengharapkan cepat-cepat PSBB ini berlalu, penerbangan bisa lancar, wisatawan luar bisa masuk. Jadi otomatis roda perputaran pariwisata bisa berjalan.
Baca lainnya: Khoe Ribka Berani Tampil Beda Hadapi Persaingan Hotel
Komentar