satunusantaranews, Jakarta – SNNears, tahukah kalian jika ada penyakit serius yang berawal dari saraf tulang belakang? Namanya Syringomyelia. Syringomyelia merupakan suatu bentuk kelainan yang terjadi pada sistem saraf pusat, yaitu pada sumsum tulang belakang.
Nah, pada kondisi ini, terjadi pembentukan kantung pada sumsum tulang belakang yang kemudian terisi cairan. Semakin lama, kantung ini dapat menjadi semakin besar dan mendesak jaringan di sekitarnya, termasuk saraf sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan timbulnya rasa nyeri, kelemahan, serta kekakuan pada anggota gerak.
Kira-kira apa sih yang membuat penyakit ini terjadi? Dan apa sih yang bisa kita lakukan untuk pencegahan serta obat-obatannya simak bareng yukk SNNears….
Gejala syringomyelia biasanya baru muncul saat penderita berusia 20 hingga 30-an, lalu dapat memburuk secara perlahan. Pada awalnya, syringomyelia akan menyerang bagian belakang leher, bahu, lengan, dan tangan. Gejala yang pertama ialah, kelemahan pada otot, yang kedua ialah otot mengecil (atrofi otot)Kehilangan reflex. Nah, yang terakhir ialah kehilangan sensitivitas terhadap rasa sakit, rasa dingin, dan rasa panas.
Syringomyelia termasuk dalam kategori kista yang jinak. Meski begitu, gangguan tersebut dapat menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang akibat tekanan yang ditimbulkannya. Pada setiap 100.000 orang, kemungkinan untuk mengidap syringomyelia sekitar 8 kasus. Dengan kata lain, kondisi ini cukup jarang terjadi.
Jika muncul gejala-gejala di atas, segera periksakan ke dokter. Beberapa gejala syringomyelia mirip dengan penyakit saraf tulang bekalang lain, sehingga diperlukan rangkaian pemeriksaan untuk memastikan diagnosa, sebelum dokter dapat menentukan pengobatan yang tepat.
Nah, SNNears perlu waspada dan memeriksakan diri ke dokter jika pernah mengalami cedera saraf tulang belakang, sebab gejala bisa muncul beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah cedera. Makin cepat dideteksi, makin besar juga peluang kesembuhannya.
Untuk pengobatan yang dilakukan, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Terdapat beberapa pilihan perawatan untuk seseorang yang mengidap syringomyelia. Jika kondisi ini disebabkan langsung oleh Hydrocephalus atau Chiari Malformation, syrinx berpotensi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, banyak kasus memerlukan beberapa jenis perawatan untuk memperbaiki kondisi atau setidaknya untuk meredakan gejalanya.
Pembedahan adalah metode perawatan yang paling umum. Tujuannya adalah mencegah kerusakan sumsum tulang belakang lebih lanjut dan menyelamatkan atau meningkatkan fungsinya. Operasi juga membantu untuk meringankan tekanan sumsum tulang belakang dan mengurangi rasa sakit dan gejala lain yang disebabkan oleh tekanan itu.
Secara bedah, syrinx dapat dikeringkan jika mengembang sangat lama, dan stent dapat ditempatkan dalam syrinx untuk drainase jangka panjang. Efek samping potensial meliputi cedera sumsum tulang belakang, infeksi, penyumbatan, dan perdarahan.
Tahukah kalian jika ada hal yang menarik dalam pengobatan penyakit ini. Yakni Ganja digunakan untuk mengobati pengidap syringomyelia yang berfungsi sebagai analgesik alami yang aman. Ganja dikenal karena kualitasnya yang menghilangkan rasa sakit. Mengonsumsi ganja secara medis sering kali memberikan penghilang rasa sakit segera, yang dapat membuat kondisi lebih mudah ditangani.
Sementara pereda nyeri tradisional mungkin memerlukan berbagai jenis analgesik pada saat yang sama untuk mengobati berbagai jenis nyeri Syringomyelia. Ganja dikenal dapat mengobati berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri kronis, sakit kepala, nyeri neuropatik, dan peradangan.
Alih-alih menggunakan beberapa pil yang dapat menyebabkan kerusakan hati untuk mengatasi berbagai jenis rasa sakit, kamu dapat menggunakan ganja tanpa efek samping yang berbahaya. Beberapa orang memilih ganja untuk mengelola rasa sakit dan menghindari risiko operasi.
Kendati demikian, untuk menggunakan tanaman yang masih kontroversial di banyak negara ini, kamu harus berdiskusi dengan dokter ya, SNNears.
Leave a Comment