Sapi Kendal Menjanjikan, Kopra Andalan Merauke Diminati Pasar Surabaya

Sapi Kendal Menjanjikan, Kopra Andalan Merauke Diminati Pasar Surabaya
Sapi Kendal Menjanjikan, Kopra Andalan Merauke Diminati Pasar Surabaya

satunusantaranews, Semarang - Mengawali tahun 2022, Karantina Pertanian Semarang memeriksa 37 ekor sapi potong asal Kendal sebelum dikirim ke Kumai, Kalimantan Tengah. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan administratif dan kesehatan.

Sementara hasil turunan produk kelapa buah yang telah dikeringkan atau dikenal dengan kopra. Kopra menjadi salah satu komoditas andalan di Merauke yang terus dipasarkan ke luar daerah seperti Surabaya agar nilai ekonominya bertambah. Hingga saat ini permintaan masih terbilang cukup tinggi di pasar domestik maupun internasional.

Untuk jenis sapi potong yang dibudidayakan umumnya tergolong spesies unggul, peternak menyiapkan kandang higienis, memberikan pakan rumput, merawat dan menggemukkan sapi potong dengan prosedur yang baik sehingga menghasilkan sapi berkualitas, ungkap Pratiwi Asmara Wulan selaku Sub Koordinator Substansi Karantina Hewan. Dari hasil pemeriksaan karantina, sapi tersebut dinyatakan sehat dan bebas dari penyakit hewan untuk segera dilalulintaskan menuju Kumai.

Sapi Kendal Menjanjikan, Kopra Andalan Merauke Diminati Pasar Surabaya

Parlin Robert Sitanggang selaku Kepala Karantina Pertanian Semarang mengatakan bahwa sapi merupakan salah satu hewan ternak yang banyak dipelihara karena dapat dimanfaatkan semua bagian tubuhnya sebagai bahan pangan. Budidaya sapi potong banyak dikembangkan di Jawa Tengah khususnya Kendal.

“Sapi potong unggul Jawa Tengah rutin dilalulintaskan melalui Pelabuhan Kendal. Hal ini menunjukkan bahwa hewan ternak ini memiliki potensi yang kian menjanjikan karena dapat dipasarkan ke daerah lain secara berkelanjutan,” pungkas Parlin.

Sedangkan sebanyak 13 ton kopra asal Merauke akan dikirim ke Surabaya. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, tidak ditemukan adanya gejala organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sehingga diterbitkan sertifikat kesehatan tumbuhan, ungkap Harry Soloman, pejabat karantina yang bertugas di Pelabuhan Merauke.

Sudirman selaku Kepala Karantina Pertanian Merauke mengatakan bahwa setiap komoditas pertanian yang dilalulintaskan harus dipastikan kesehatannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kesehatan komoditas pertanian yang dilalulintaskan.

Penulis: Didit
Editor: Nawasanga

Baca Juga