Sashiko vs Boro, Mau Tau Gak Perbedaannya SNReaders?
satunusantaranews, Jakarta - Hellowww ... SNReaders pernah nggak mendengar ‘Sashiko’ ... yupp betul Sashiko merupakan sebuah teknik menyulam yang berasal dari negara Jepang. Teknik ini dibuat diatas sebuah bahan yang biasanya adalah bahan denim/kain yang kemudian dibuat pola lalu di sulam mengikuti pola tersebut.
Sashiko secara harfiah adalah tusukan kecil. Memang benar, teknik sashiko ini adalah menyulam mengikuti sebuah pola yang sudah dibuat pada bahan kain dengan menusukan jarum sulam kecil demi kecil. Teknik ini juga dapat digabungkan dari beberapa bahan kain yang ditumpuk dan kemudian dijahit, dan hal tersebut dinamakan ‘Boro’. Di negara asalnya, orang-orang disana menggunakannya sebagai cara untuk mempertebal dan memperkuat pakaian disaat musim dingin tiba.
Lalu, apa perbedaan antara ‘Sashiko’ dan ‘Boro’ .... hmmm ... Perbedaan antara ‘Sashiko’ dan ‘Boro’ adalah terletak pada prosesnya. Sashiko adalah sebuah jahitan yang membentuk pola, sedangkan boro adalah kelanjutan dari proses sashiko yang dijahit kembali secara berkala.
Boro tercipta sebelum abad 20, saat sebagian besar orang Jepang masih belum cukup mampu untuk menggunakan katun dan katun masih menjadi barang mewah dan mahal. Dan saat ketika rusak, orang-orang menambal kain tersebut dan hal tersebutlah yang dinamakan boro.
SNReaders ... Boro sendiri berawal dari sebuah cerita seorang petani tua dari Jepang yang suka menggunakan jaket, istri petani tersebut selalu menambal jaket-jaket yang digunakan kakek dengan menggunakan bahan-bahan kain bekas yang mereka punya sebelumnya. Mereka tidak memiliki uang untuk membeli jaket baru, sehingga mereka harus memperbaiki dengan cara menambal jaket untuk mempertahankan kekuatan dan kehangatan, serta melindungi kulit dari sinar matahari dan pekerjaan yang dilakukan oleh petani tersebut dan boro sudah diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Namun seiring perkembangan zaman, boro saat ini memiliki nilai seni tersendiri. Bahkan beberapa orang menganggap boro sebagai “kecantikan yang acak". Sehingga banyak brand-brand pakaian yang membuat produknya dengan style boro dan dikembangkan sebaik mungkin.
Bahkan kebiasaan menambal baju orang Jepang saat itu masih dilakukan sampai saat ini, dan ada beberapa brand yang menyediakan jasa untuk menambal pakaian seperti jaket dan celana yang sudah di beli oleh konsumennya dengan menggunakan bahan pola sashiko.
Komentar