Selama Pandemi Kebutuhan Gula Semut di Pasar Lokal Semakin Tinggi, Si Coklat Manis Siap Ekspor

Selama Pandemi Kebutuhan Gula Semut di Pasar Lokal Semakin Tinggi, Si Coklat Manis Siap Ekspor
Selama Pandemi Kebutuhan Gula Semut di Pasar Lokal Semakin Tinggi, Si Coklat Manis Siap Ekspor

satunusantaranews, Semarang - Peningkatan usaha produksi gula semut semakin menyebar di berbagai daerah di Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan era digital saat ini diharapkan produksi gula semut memiliki terobosan untuk memperluas pasar. Cisilia Triwidiyanti selaku Sub Koordinator Substansi Karantina Tumbuhan mengatakan bahwa selama pandemi kebutuhan gula semut di pasar lokal semakin tinggi (30/12).

Hal ini menunjukkan bahwa si coklat manis ini sangat diminati masyarakat. Saat ini gula semut telah rutin memasok kebutuhan pasar di beberapa Negara seperti Argentina, Australia, Belgia, Brazil, Kanada, Chile, Perancis, Jerman, Tiongkok, Israel, Italia, Peru, Jepang dan lainnya.

Kali ini sebanyak 17 ton gula semut senilai 450 juta rupiah dilakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan oleh Samid selaku Pejabat Karantina sebelum dikirim ke Argentina. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan komoditas tersebut aman dikonsumsi dan memenuhi persyaratan negara tujuan.

Selama Pandemi Kebutuhan Gula Semut di Pasar Lokal Semakin Tinggi, Si Coklat Manis Siap Ekspor

Samid mengatakan bahwa coklat manis tersebut bebas dari target Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina dan siap bertolak ke negara Argentina.

Parlin Robert Sitanggang selaku Kepala Karantina Pertanian Semarang selalu mendorong petani untuk lebih berproduktif dan berinovasi sehingga meningkatkan kualitas hasil panen dan siap berdaya saing memasok kebutuhan pasar global.

"Potensi ekspor si coklat manis ini kian menjanjikan sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak sehingga dapat mendukung gerakan tiga kali lipat ekspor secara berkelanjutan," ujar Parlin.

Penulis:

Baca Juga