Seminar Pola Hidup Sehat bersama Yayasan TULUS Bahas Penyakit Autoimun

Satunusantaranews–Jakarta, Yayasan Tujuh Langkah Untuk Sehat (Tulus) bersama Prodia menggelar seminar dan talk show yang mengangkat tema "Maintaining a Healthy l Lifestyle for Autoimmune Warriors", Sabtu (14/10) di Prodia Tower, Kramat Raya Jakarta.

Dari narasumber berbagai praktisi kesehatan hadir dalam acara ini diikuti 50 orang termasuk dari penyintas autoimun. Hadir pula Ganis Trisnanisasi selaku founder yayasan Tulus, dan Tanti Damayanti ketua komunitas ODAI (Orang Dengan Autoimun).

Pembahasan penyakit autoimun merupakan penyakit yang terjadi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh.

Akibat penyakit autoimun dapat mempengaruhi hampir setiap organ dan sistem tubuh. Berikut beberapa jenis gangguan autoimun seperti, Diabetes tipe 1, Artritis Reumatoid (RA), Psoriasis, Multiple sclerosis, Lupus, Penyakit addison, Penyakit graves.

Kata sumber, Functional Medicine Pratitioner dr. Sarah Akbari menjelaskan, gaya hidup merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari dan akan menjadi kebiasaan yang baik bilamana dapat me-maintenance gaya hidup dengan baik dan ini akan menjadi obat yang baik untuk kesehatan.

"Menjaga pola hidup sehat itu penting. Obat yang baik itu adalah kebiasaan kita, sehingga kalau kita menjalankan itu akan menjadi mudah, tidak pakai mikir, seperti bagaimana kita memilih makanan yang baik dan bagaimana mengunyah makanan yang baik. Jadi bagaimana kita membangun hidup sehat itu tidak susah," ungkapnya.

Diakuinya, kadangkala kebiasaan gaya hidup dalam mengkonsumsi makanan yang sudah dianggap enak dan nyaman padahal makanan tersebut mengandung sumber penurunan daya tahan tubuh atau hal lain yang menyebabkan sakit dimasyarakat kita sudah banyak sekali.

"Nah, pola-pola seperti itu yang kita rubah. Ubah mindset, agar kita bisa balik lagi ke makanan yang sehat untuk di konsumsi," ujarnya.

Ditempat yang sama, dr. Sandra Sinthya, Dokter Spesial Penyakit Dalam menjelaskan bahwa penyakit autoimun bisa menyerang siapa saja tanpa mengenal usia.

"Namun dalam hal pengobatan, semuanya itu tergantung dari metode pengobatannya yang sudah terbukti secara ilmiah untuk mencapai kondisi stabil," tambah dr.Sandra kepada wartawan.

Namun pada prinsipnya setiap penyakit itu ada obat nya, seperti dengan terapi obat merujuk pada pengobatan medikamentosa, yakni pengobatan dengan pemberian obat pada pasien.

"Seperti penyakit radang sendi, ini yang membutuhkan rehabilitasi medik dan sebagai penunjang juga pengobatan melalui akupuntur.

Tapi yang terpenting setiap menemukan gejala penyakit jangan sampai terjadi keterlambatan diagnosis, sehingga penyakit akan lebih dan muncul tingkat kesulitan dalam penanganannya," pungkasnya.

Penulis:

Baca Juga