Semoga Tidak Ada ‘Jumping Species’ Virus Corona Terjadi di Indonesia
satunusantaranews, Jakarta - Prof. Dr. C. A. Nidom, drh, MS. berharap tidak ada jumping species atau loncatan spesies terhadap virus corona kepada hewan terjadi di Indonesia. Tapi kalau ada loncatan, mungkin perlu ada strategi lagi untuk menghadapi Covid ini agar tidak muncul lagi.
Demikian diungkapkan Prof. Dr. C. A. Nidom, drh, MS. saat hadir dalam The Forum SKIW ke-38 yang diselenggarakan secara daring (26/9). Dimana pada The Forum SKIW kali ini, Prof. Dr. C. A. Nidom, drh, MS. mengangkat judul "Vaksin Nusantara Harapan Untuk Hentikan Penularan Antar Manusia Dan Spesies Lain".
Sementara menurut ahli ekonomi yang turut menjadi narasumber Agung Prasetyo, bahwa tema Covid ini sangat menarik untuk dibahas dan bisa di sharing bersama-sama. Dan kabar baik untuk seluruh Indonesia bahwa PPKM levelnya sudah turun dan tidak Level 4 lagi.
Bahkan beberapa wisata dan sekolah sudah mulai kembali dibuka normal, situasi Covid-19 yang sudah membaik inilah artinya menuju kehidupan yang normal, ujarnya.
Seperti diketahui, Prof. Dr. C. A. Nidom, drh, MS. juga mengingatkan tentang Jumping Species melihat kasus beberapa waktu yang lalu di kebun binatang Jakarta, Ragunan. Ada 2 Singa yang diduga terpapar virus Corona. Hingga saat ini kasus ini masih belum bisa diketahui bagaimana singa ini tertular Covid-19.
Hal ini tentu saja membuat mereka men-survey lebih lanjut mengenai jumping Species ini di berbagai tempat, terutama pada hewan kucing, sebab sensitifitasnya lebih tinggi dari hewan lainnya. Karena bila jumping species atau loncatan spesies terhadap virus corona kepada hewan terjadi di Indonesia. Maka perlu ada strategi lagi yang secara seksama untuk menghadapi Covid ini agar tidak kembali lagi, tutupnya.
Komentar