satunusantaranews, Jakarta –Halo SNNers … pernahkah kalian membayangkan berenang bermain bareng ribuan ubur-ubur? Mungkin yang langsung terpikirkan adalah bagaimana jika disengat dan menimbulkan gatal? Tetapi di danau ini tidak lho. Kok bisa ya?…
Danau Kakaban di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, adalah sebuah danau purba yang indah dan langka. Destinasi incaran travelers ini merupakan habitat bagi ribuan ubur-ubur dan anemon laut. Ubur-ubur ini terperangkap selama jutaan tahun di dalam danau di tengah atol atau pulau karang berbentuk lingkaran bernama pulau Kakaban.
Karena hampir gak ada predator di dalam danau, alhasil sengat ubur-ubur tersebut gak pernah dipakai untuk melawan musuh sehingga kemampuan menyengatnya berangsur-angsur menghilang.
Penasaran dengan arti Kakaban? Kakaban adalah memeluk dalam bahasa lokal. Jadi artinya adalah sebuah pulau yang memeluk danau di tengahnya. Termasuk memeluk ragam flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Danau purba ini mengalami evoluasi panjang akibat pengangkatan tol. Membuat air laut terjebak di tengah pulau dan tak dapat kembali ke laut. Dari situ spesies ubur-ubur yang terjebak beradaptasi dengan ekosistem baru sehingga menjadi tidak menyengat.
Danau Kakaban tergolong danau endemik dan dinominasikan sebagai kawasan situs warisan sejarah oleh UNESCO karena keunikkannya. Faktanya hanya ada dua danau ubur-ubur terbesar dan paling kaya keragamannya di dunia.
Menurut jurnal yang ditulis oleh oleh Dr. Anugerah Nontji dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI tahun 2017, danau Kakaban terjadi akibat munculnya atol atau pulau karang berbentuk cincin dan berukuran sempit yang menyembul ke permukaan laut.
Kemunculan atol tersebut kemudian membentuk sebuah danau atau laguna di tengah pulau. Proses ini diperkirakan terjadi pada 1-2 juta tahun yang lalu.
Di danau Kakaban ini tidak cuma satu jenis ubur-ubur yang bisa kamu jumpai loh!, ada empat macam sekaligus, yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur kotak, ubur-ubur totol, dan ubur-ubur terbalik.
Dari keempat spesies tersebut, ubur-ubur totol dengan perpaduan warna bening dan kuning kecokelatan menjadi jenis ubur-ubur yang paling banyak populasinya.
Kamu diizinkan berenang di danau Kakaban ini untuk menyentuh langsung ubur-ubur tanpa sengat. Namun, pastikan gak memakai fin saat berenang agar gerakan kaki kamu gak merobek tubuh ubur-ubur. Kamu juga gak boleh melompat dari dermaga ataupun mengangkat ubur-ubur ke permukaan air terlalu lama.
Sebagai kerajaan para ubur-ubur tanpa sengat, SNNers hanya bisa menemui biota endemik tersebut di dua tempat di dunia, yaitu di danau Kakaban itu sendiri yang masuk ke dalam provinsi Kalimantan Timur, dan di pulau Palau, kepulauan Micronesia.
Patut berbangga, dan harus nya dongg!
Leave a Comment