Setelah 25 Tahun, Tanaman Penis Ini Mekar di Belanda

Setelah 25 Tahun, Tanaman Penis Ini Mekar di Belanda
Setelah 25 Tahun, Tanaman Penis Ini Mekar di Belanda

satunusantaranews, Jakarta - SNReaders tahukah kalian jika beberapa hari yang lalu, “Tanaman Penis” mekar di sebuah kebun raya universitas di Belanda. Lebih tepatnya di di Leiden Hortus Botanicus, Belanda. Tanaman langka asal Indonesia ini kabarnya baru mekar setellah 25 tahun lamanya.

Universitas Leiden mengatakan tanaman penis, yang dikenal secara ilmiah sebagai Amorphophallus decus-silvae, hanya mekar sekali setiap dua dekade. Mengapa tanaman ini disebut sebagai "tanaman penis" karena bentuknya menyerupai penis saat mekar. Hmmm menarik nih.

Pihak universitas mengatakan tanaman asli Indonesia jarang mekar di Eropa sebab kondisi iklim dan cuaca yang sangat berbeda, dan yang paling mengejutkan ialah kebun raya universitas tidak pernah memiliki tanaman itu sejak terakhir kali mekar pada 1997 atau 25 tahun lalu.

Mengutip dari UPI, tanaman yang mekar bulan ini berumur 6 tahun, dan para peneliti telah memperhatikan bahwa tanaman itu mulai bertunas pada pertengahan September lalu. Pihak universitas lantas membuat pengaturan yang memungkinkan masyarakat untuk melihat bunga yang mekar dan merasakan bau busuknya yang terkenal, yang sering dibandingkan dengan daging yang membusuk.

Tanaman ini berasal dari pulau Jawa di Indonesia loh SNReaders, dan sangat sulit untuk mekar dan ketika mekar, ia mengeluarkan bau busuk yang kuat. Oh iya, tanaman ini mirip dengan bunga bangkai yang ada di Indonesia. Persis seperti namanya, petugas konservasi di Belanda mengaku kawasan taman botani jadi berbau bangkai, atau mirip daging busuk, selama bunga ini mekar.

“Bau tersebut muncul akibat proses regeneratif selama mekar. Normalnya bau ini berfungsi sebagai pemikat bagi lalat dan kumbang untuk membantu penyerbukan,” ujar juru bicara Hortus Botanicus Leiden. “Karena di Eropa sangat sedikit ditemukan Amorphophallus decus-silvae lain yang bisa mengikuti proses penyerbukan dibantu serangga, maka momen mekar semacam ini tentu saja jadi istimewa.” sambungnya.

Penulis: Icha
Editor: Nawasanga

Baca Juga