SNNears, Kenalan Yuk Sama Sindrom Unik Capgras
satunusantaranews, Jakarta - Mungkin kita sering kali merasa tidak mengenali orang lain saat berpergian. Nah, berbeda dengan sindrom capgras. Penderita sindrom capgras mengalami delusi yang membuatnya salah/tidak mampu mengenali orang-orang dekatnya.
Orang yang memiliki sindrom ini berpikir bahwa pasangan, anggota keluarga (kakak, adik, bahkan orangtuanya sendiri), teman, hingga tetangganya telah digantikan oleh sosok yang berbeda namun identik. Dalam beberapa kasus, orang yang memiliki sindrom ini juga mungkin percaya bahwa binatang peliharaan atau suatu benda mati favoritnya adalah penipu, bukan yang asli.
Dalam kasus ini, penderita sindrom ini, mereka masih bisa mengenali wajah orang-orang terdekat mereka. Dalam artian, mereka tahu bahwa orang tersebut berpenampilan dan secara fisik tetap tampak sama seperti suami/istri/saudara kandung/sahabat yang dikenalnya baik.
Namun SNNers, ia tetap bersikeras menganggap bahwa orang tersebut adalah orang asing atau digantikan seorang penipu yang sedang menyamar, karena mereka tidak merasakan kedekatan emosional dengan orang tersebut. Waduuh ternyata ada ya sindrom seperti ini.
SNNears, sayangnya penyebab pasti dari sindrom capgras tidak diketahui, namun ada beberapa teori yang menduga mengapa gangguan psikologis ini bisa terjadi. Beberapa teori menyebut bahwa delusi capras mungkin disebabkan oleh terputusnya koneksi antara bagian otak visual dengan daerah otak yang memproses reaksi pengenalan wajah.
Putusnya bagian ini bisa diakibatkan oleh cedera otak pasca trauma (terutama di sisi otak kanan), setelah stroke, atau akibat penggunaan obat yang berlebihan, sehingga menyebabkan seseorang tidak bisa mengidentifikasi seseorang yang mereka kenal.
Kondisi ini mirip dengan kondisi lain yang disebut prospagnosia atau bisa disebut dengan face blindness, yang sama-sama tidak mampu mengenali wajah orang terdekat.
Namun pengidap face blindness masih mengalami reaksi emosional terhadap wajah-wajah yang mendadak asing tersebut. Artinya, meski mereka merasa asing dengan wajah tersebut, mereka tahu bahwa mereka mengenal orang-orang itu.
Eits, bukan berarti jika memang mengidap penyakit ini dianggap gila. Sindrom capgras bukan termasuk penyakit kejiwaan, melainkan gangguan neurologis. Orang yang memiliki sindrom ini masih bisa beraktivitas dan bertingkah laku normal seperti orang lain pada umumnya, kecuali ketika bertemu dengan orang yang dianggapnya sebagai penipu (padahal sebenarnya kenal dekat).
Ketika berinteraksi dengan “orang asing” ini, mereka akan bertingkah aneh, gelisah, takut, sungkan, tampak jauh, cemas layaknya ketika berhadapan dengan orang asing yang sebenarnya.
Dalam beberapa kasus, penderita sindrom capgras bisa bersifat kasar terhadap orang yang dianggapnya sebagai penipu. Perempuan yang mengidap sindrom ini bahkan bisa menolak berhubungan seks dengan pasangannya hingga minta berpisah, karena takut dan yakin benar bahwa orang tersebut bukan pacar atau suami sahnya.
Bagaimana cara menangani sindrom capgras?
Tidak ada pengobatan khusus untuk menangani sindrom capgras. Pengobatan yang mungkin dilakukan adalah mengobati kondisi-kondisi yang mendasarinya. Jika sindrom capgras Anda diketahui disebabkan oleh skizofrenia, maka skizofrenianyalah yang ditangani. Jika disebabkan oleh cedera kepala, maka pembedahan mungkin dilakukan untuk memperbaiki jaringan otak yang rusak.
Sampai saat ini perawatan yang paling baik untuk penderita sindrom capgras adalah dengan psikoterapi. Meski demikian diperlukan ketekunan dalam membangun empati penderita tanpa melawan anggapan kelirunya. Pada beberapa kasus, resep obat antipsikotik dapat menangani gejala delusinya sementara obat antikecemasan dapat menanggulangi rasa cemas dan gugup yang muncul ketika hidup dengan “orang asing” di sekitarnya.
Komentar