satunusantaranews, Jakarta – Hasil dari penelitian menunjukan nama Airlangga Hartarto memiliki Preferensi Suara Masyarakat yang paling tinggi diantara para tokoh dan hasilnya di pilih sebanyak 12,1 persen dari 2178 responden, disusul oleh diurutan kedua Prabowo Subianto 11,8 persen. Hasil Survei Suara Masyarakat Indonesia melalui penelitian LSI ( Lab Suara Indonesia) menyampaikan beberapa survei tentang calon presiden (capres) 2024.
Direktur Ekesekutive Lab Suara Indonesia Albertus Dino mengatakan, didalam penelitian ini juga 2178 responden diberikan pertanyaan yang sama jika pemilihan presiden digelar hari ini dengan disodorkan nama nama tokoh tokoh untuk di pilih dengan dibekali informasi kepada responden terhadap nama tokoh tokoh yang disodorkan serta syarat syarat untuk menjadi capres harus diusung oleh Partai politik dan informasi lainnya yang berkaitan dengan rekam jejak Tokoh tokoh tersebut.
Setelah Prabowo, kemudian di isi oleh Ganjar Pranowo 11,3 persen, Gatot Nurmantyo 6,2 persen, Puan Maharani 5,8 persen, Susi Pudjiastuti 4,8 persen, Moeldoko 4,4 persen , Muhaimin Iskandar 4,3 persen ,La Nyalla Mataliti 3,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen, Anies Baswedan 3,1 persen Sandiaga Uno 2,9 persen, Harry Tanoe Sudibjo 2,2 persen , Ridwan Kamil 2,2 persen ,Tri Rismaharini 2,1 persen, Erick Thohir 1,2 persen , Hidayat Nurwahid 1,1 persen, Zulkifli Hasan 1,1 persen dan Tokoh lainnya yang tingkat elektabilitasnya di bawah 1 persen digabungkan menjadi sebesar 4,3 persen sedangkan selebihnya yang tidak memberikan Pilihan sebanyak 12,1 persen.
Hasil Suara Masyarakat terkait preferensi publik menunjukkan peta penguasaan pemilih terhadap para tokoh bakal capres 2024 semakin tersegmentasi dan cenderung terkonsentrasi pada segmen tertentu saja,” kata dia (12/10).
Pada sisi lain, dinamika preferensi publik terhadap sosok bakal calon presiden selama ini masih terbilang stagnant. Hingga jelang tiga tahun Pemilu Presiden 2024, belum juga tampak terekam sosok dengan peningkatan preferensi publik yang signifikan dan belum ada juga wajah-wajah tokoh baru bakal capres pilihan masyarakat yang kemunculannya terbilang fenomenal sehingga menyebabkan dinamika persaingan semakin kompetitif.
Sehingga keadaan semacam ini semakin mengaburkan prediksi peluang keunggulan setiap bakal calon presiden. Hal ini nampak belum ada tokoh bakal capres 2024 yang tingkat elektabilitasnya mendekati 30-50 persen dalam penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Suara Indonesia.
“Terkait responden yang 40 persen lebih dalam penelitian ini dimana merupakan generasi millennial dalam temuan penelitian ini juga tergambar kalau Preferensi Pemilih Millennial di Pemilu 2024 nanti bahwa generasi millennial tidak bisa hanya sebagai obyek ceruk suara,” ujarnya.
Pasalnya, sifat mereka cenderung independen terhadap kandidat capres atau partai politik. dan dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini belum ada partai politik ataupun tokoh bakal capres yang sepenuhnya menyentuh preferensi kalangan generasi milenial dengan karakteristik yang jauh berbeda dibanding generasi.
Sementara itu, kata Albertus Dino, tingkat kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Jokowi untuk penanggulangan covid dan pemulihan ekonomi sangat tinggi di atas 80 persen sehingga memiliki dampak terhadap tingkat keterpilihan Airlangga yang ditugaskan oleh Jokowi untuk menangani penanggulan Covid dan pemulihan ekonomi.
“Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi dalam penanggulan covid-19 dan pemulihan ekonomi sangat tinggi, sehingga tingkat keterpilihan Airlangga,” bebernya.
Leave a Comment