Categories: Pariwisata

Taman Mangrove Pulo Tabek, Daya Tarik Wisata Baru di Tanah Singkil

satunusantaranews, Aceh – Keberadaan Taman Mangrove Pulo Tabek di Desa Gosong Telaga Selatan, Kecamatan Singkil Utara kini menjadi daya tarik wisata baru di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Taman mangrove yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menjadi Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) di Tanah Singkil.

 

Dirjen PRL TB Haeru Rahayu mengatakan PRPEP merupakan lokasi yang diarahkan sebagai pusat pemulihan dan restorasi ekosistem pesisir sekaligus dikembangkan menjadi sarana edukasi, penelitian, dan laboratorium alam.

 

“PRPEP adalah tempat pembelajaran bagi masyarakat untuk mengenal fungsi dan manfaat ekosistem pesisir serta upaya restorasinya. Selain itu juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui ekowisata,” ujar Tebe panggilan akrabnya di Jakarta.

 

“Saat ini, tracking mangrove Aceh Singkil telah dilengkapi fasilitas 2 gazebo, menara pandang, lampu tenaga surya, loket masuk, toilet serta gapura sebagai landmark wisata di kawasan tersebut,” tandas Mudatstsir

“Salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan dengan adanya mangrove di lingkungan kita ialah ekowisata. Selain bermanfaat sebagai penahan sedimen, mangrove dapat digunakan sebagai sarana wisata berbasis lingkungan yang apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan manfaat besar bagi masyarakat di sekitarnya,” tutur Chazali pada Sosialisasi Tahap Akhir Pembangungan Tracking Mangrove Aceh Singkil pada akhir tahun lalu.

 

Dari sisi keamanan, Iptu Irfan Krisdianto, Kepala Polsek Singkil Utara berpesan untuk menciptakan kondisi yang kondusif pasca pembangunan tracking mangrove Aceh Singkil.

Mewakili Kelompok Ekowisata Mangrove Pulo Tabek, Wandri, ketua kelompok pengelola tracking mangrove Aceh Singkil yang memperoleh amanah pengelolaan, menyampaikan terima kasih atas bantuan KKP dan berkomitmen akan mengoptimalkan tracking mangrove di Aceh Singkil.

 

“Kami berterima kasih atas bantuan yang telah disalurkan KKP. Kami akan jaga dan kelola serta manfaatkan tracking mangrove ini sesuai ketentuan yang telah disampaikan,” ucap Wandri (24/12).

 

Selain susur mangrove menggunakan tracking mangrove, kelompok juga berencana hendak menggalakkan penanaman mangrove dan pembibitan mangrove, serta kegiatan konservasi lain khususnya mangrove di Tanah Singkil yang juga disebut Singkel ini.

Leave a Comment
Share
Published by
Dini SNN