Satunusantaranews, Palembang – Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan kesejahteraan petani melalui tiga program strategis. Ketiga program tersebut adalah penyediaan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), dan pembentukan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (KostraTani). Dan dukungan bagi program tersebut, Karantina Pertanian Palembang menggelar Bimbingan Teknis petani Porang di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Hafni Zahara, Kepala Karantina Pertanian Palembang sampaikan bahwa selain tupoksi utama Karantina Pertanian Mencegah masuk dan tersebarnya OPT/OPTK, HPH / HPHK, juga memilik tugas tambahan mendukung akselerasi ekspor, salah satunya mendorong komoditas unggulan daerah untuk dapat diekspor (31/9).
Herwintarti menambahkan untuk pengembangan porang sebagai komoditas ekspor ditetapkan standar kualitas oleh Negara Tiongkok, yang merupakan importir porang terbesar saat ini. Harapan dari Bimtek ini untuk pengembangan porang dan Kabupaten OKI dapat meningkatkan produktivitas, kualitas pengolahan sehingga memenuhi standar ekspor porang.
Masruki, salah satu inisiator pengembang tanaman porang di Kabupaten OKI, menyampaikan bahwa pada 2017 memulai mengembangkan tanaman porang. Di awal mengembangkan 1.5 Ha menghasilkan 105 juta. Dan saat ini sedang mengembangkan 700 Ha lahan porang siap tanam.
Target produksi disasar 5000 ton pada tahun 2022 dari Kabupaten OKI, Empat Lawang, Muaraenim, Pagaralam, Prabumulih, Lahat, Oku Timur, Oku Selatan, Musi Banyuasin, Banyuasin, Tanjung Enim, dan Kota Palembang.
Hafni Zahara siap dorong dan melakukan jejaring koordinasi bersama seluruh petani porang dengan pemerintah daerah untuk sukseskan target gratieks tahun 2022.
Leave a Comment