TDA Jaksel Gelar Sertinah Online Di Tengah PPKM Darurat

TDA Jaksel Gelar Sertinah Online Di Tengah PPKM Darurat
TDA Jaksel Gelar Sertinah Online Di Tengah PPKM Darurat

satunusantranews, Jakarta - Pengusaha hakikatnya adalah orang yang paling kuat dan optimis di tengah segala keadaan, merekalah lokomotif perubahan dan pertahanan terkuat sebuah bangsa. Apalagi Indonesia mayoritas didominasi oleh para pengusaha di sektor usaha mikro dan kecil menengah (UMKM). Salah satu kekuatan para pengusaha adalah melalui silaturahmi dan kolaborasi sebagaimana yang dilakukan oleh komunitas Tangan Di Atas (TDA).

Komunitas wirausaha terbesar di Indonesia dengan anggota lebih dari 26.000 orang ini didirikan pada tahun 2006 silam oleh Badroni Yuzirman dan 6 pengusaha lainnya. Saat ini komunitas TDA telah hadir di 100 kota di seluruh Indonesia dan di lima negara. Salah satu cabang komunitas TDA yang cukup aktif dan menonjol adalah TDA Jakarta Selatan yang sekaligus juga merupakan basis wilayah kantor pusat komunitas TDA Nasional.

Pada tanggal 17 Juli 2021 komunitas TDA Jaksel yang saat ini diketuai oleh Romdoni ini menggelar acara serah terima amanah atau sertinah secara online dan dihadiri oleh para pengurus TDA Pusat serta seluruh anggota baik senior maupun anggota baru. “Work program yang akan dilakukan pengurus TDA Jaksel 7.0 memang akan sangat dinamis, mengikuti perkembangan covid-19 saat ini. Buktinya kegiatan sertinah yang sudah kita planning awalnya secara hybrid (offline dan online) pada tanggal 10 Juli walaupun sudah banyak partner yang siap berkolaborasi, namun kita secara mendadak harus full online,” ujar Romdoni.

Perkuat Kolaborasi Ditengah Pandemi

Pandemi covid-19 memang masih menjadi tantangan terbesar saat ini, terutama bagi para pengusaha di sektor UMKM. Tanpa bergandengan tangan maka mustahil masyarakat Indonesia bisa keluar dari krisis ini bersama-sama. “Pandemi ini masih menjadi sesuatu yang dekat dengan kita, dan efeknya adalah pertumbuhan ekonomi yang akan melambat karena banyaknya UMKM yang berguguran sehingga memicu banyaknya PHK dan pengangguran. Ini adalah tantangan dari luar TDA,” tambah Romdoni.

Adapun menurut Romdoni, TDA Jaksel juga menghadapi sejumlah tantangan yang bersifat internal yaitu jumlah anggota yang harus terus ditambah agar kebermanfaatan TDA Jaksel bisa lebih luas, kemudian interaksi antar anggota yang masih kecil karena covid-19 ini membuat semangat para anggota menurun, selain itu branding image TDA Jaksel juga harus semakin dioptimalkan seiring jumlah aktivitas yang menurun terimbas pandemi ini.

“Dengan bertambahnya aktivitas TDA Jaksel akan menambah benefit yang lebih bagi para anggota, mereka bisa mendapatkan ilmu dan ber-networking dengan suasana yang fun. Mudah-mudahan hal ini menjadi potensi bagi para anggota TDA Jaksel untuk growing,” ujarnya.

Senada dengan itu, Badan Musyawarah atau Bamus TDA Jaksel yang diwakili Abrahamsyah juga mengungkapkan hal yang sama. “Kita tidak akan pernah bisa keluar dari situasi pandemi kalau kita tidak mau disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Saya yakin banyak usaha yang sudah berada di ambang batas atau bahkan tidak sedikit yang sudah mau menyerah. Tapi kita selalu berusaha melawan keputusasaan, salah satu caranya adalah dengan bergaul dengan teman-teman yang memiliki cara berpikir positif. Berteman dengan mereka yang menyimpan rasa optimisme dalam dirinya. Ber-networking dengan orang-orang yang tidak mudah takluk dengan keadaan. Dan saya yakin orang-orang itu semua berada di komunitas TDA yang kita cintai ini,” kata mantan Ketua TDA Jaksel 5.0 ini dalam sambutannya.

Menanggapi perlunya terus ber-networking dengan suasana yang fun di tengah kondisi pandemic sebagaimana diungkapkan Romdoni, Presiden TDA Nasional 7.0 Ibrahim M. Bafagih pun mengaminkan. “Ketika kita menjalankan komunitas itu dengan tidak happy atau stres sepertinya ada yang perlu diperbaiki dalam prosesnya. Karena menjalankan komunitas itu seharusnya merupakan booster motivasi dan meningkatkan kebahagiaan kita. Saya berpesan di kepengurusan TDA Jaksel selanjutnya agar senantiasa menjalankan keseimbangan hidup pribadi, bisnis, dan roda organisasi secara beriringan,” kata Ibrahim dalam sambutan kedua.

Amanah Bagi Pemimpin TDA Jaksel 7.0

Agenda utama sertinah adalah penyerahan tongkat estafet kepemimpinan TDA Jaksel 6.0 yang diketuai Dianita Kartika kepada Ketua TDA Jaksel 7.0 yang berlangsung penuh haru. “Saya sangat yakin sekali bahwa TDA selalu menjadi wadah kita untuk berkembang. Seiring bergantinya kepengurusan menjadikan TDA semakin baik lagi. Kepengurusannya semakin hebat, para anggotanya semakin mendapatkan manfaat,” ujar Dianita.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua teman-teman pengurus TDA Jaksel 6.0, para anggota dan simpatisan, serta Pengurus dan Board of Director (BOD) TDA Nasional sehingga kepengurusan TDA Jaksel 6.0 berjalan dengan baik. Meskipun saya sadar kepengurusan saya masih jauh dari sempurna, tapi kami sudah berusaha mengadakan berbagai kegiatan untuk mendukung bisnis para anggota,” tutup Dianita dengan mata berkaca-kaca.

Bamus TDA Jaksel juga menyatakan telah menerima laporan pertanggung jawaban Pengurus TDA Jaksel 6.0 dibawah pimpinan Dianita. “Kami memberikan applause dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran pengurus TDA Jaksel 6.0 atas waktu dan tenaga yang telah diberikan selama tahun 2019 hingga 2021 ini. Kami semua mendoakan agar ketulusan dan keikhlasan Pengurus TDA Jaksel 6.0 diberikan balasan yang lebih besar, dan diberikan kemudahan dalam menjalankan usahanya ke depan,” ujar Abrahamsyah.

Bamus TDA Jaksel menambahkan, pemilihan Romdoni sebagai Ketua TDA Jaksel 7.0 untuk periode kepengurusan tahun 2021-2023 diharapkan dapat membawa TDA Jaksel menuju tingkat yang lebih baik daripada periode-periode sebelumnya. Sehingga seluruh anggota dan simpatisan bisa mendapatkan banyak manfaat dari TDA Jaksel.

“Ke depannya kami berharap TDA Jaksel dapat menjadi lokomotif bagi TDA yang berada di wilayah DKI Jakarta, juga sebagai partner strategis bagi TDA Pusat serta rekan kerja yang baik bagi pemerintah. Untuk menjalan program-program ini tentunya kita harus bergandengan tangan bersama, menyamakan frekuensi, menyatukan langkah, serta membangun tujuan bersama. Bekerja bersama dengan perusahaan-perusahaan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, organisasi LSM dan juga komunitas bisnis lainnya. Dengan begitu kita akan bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara kita,” tutup Abrahamsyah.

Tuai Pujian Pengurus TDA Nasional

Ditengah kondisi keterbatasan, TDA Jaksel mampu menunjukkan soliditas tim yang baik dan dibuktikan dengan acara sertinah online yang cukup sukses. Hal tersebut diakui oleh Presiden TDA Nasional 7.0 Ibrahim M. Bafagih. “Saya melihat acara sertinah TDA Jaksel ini sudah dipersiapkan dengan baik, dan saya memberikan applause untuk kawan-kawan pengurus TDA Jaksel periode saat ini. Menurut saya TDA Jaksel memiliki ciri khas atau karakter tersendiri di Komunitas TDA.” ujar Ibrahim.

Presiden TDA Nasional 7.0 yang berasal dari Bandung ini juga berpesan agar TDA tidak hanya sekedar menjadi komunitas, tetapi juga rumah bersama bagi para anggotanya. “Selayaknya rumah, ketika masuk kita harus merasa nyaman dan bisa saling memberdayakan melalui aktivitas kolaboraksi dan networking, sambil tetap menjaga keseimbangan hidup sekaligus memberikan dampak positif bagi peradaban di Indonesia,” pungkasnya.

Terkait pandemi yang masih melanda, Presiden TDA juga berpesan agar TDA Jaksel terus memperkuat silaturahmi antar anggota walaupun secara online. “Memang untuk tahun depan kita belum bisa membuat rencana bisnis yang pasti, sebab saat bulan Juni kita sudah mulai optimis bersiap tancap gas ternyata gelombang kedua covid-19 datang. Dan ini mengharuskan adanya perubahan atau revisi rencana bisnis lagi. Agar bisa bertahan kita perlu perkuat dengan ikatan silaturahmi walaupun baru bisa sebatas online. Begitu rindunya kawan-kawan di masa pandemi ini untuk saling berbagi atau berkomunikasi satu sama lain. Dan saya harap di TDA Jaksel terutama di masa pandemi ini tetap diperkuat ikatan antar sesama anggotanya, karena itu yang bisa menguatkan kita agar bisnisnya bisa terus bertahan,” tutup Ibrahim.

Selain itu Direktur Pengembangan Wilayah TDA Nasional 7.0 Daeng M. Fitriady juga mengarahkan agar TDA Jaksel tetap berfokus pada tiga kegiatan penting yaitu inisiasi, aktivasi, dan evaluasi. “Kegiatan sertinah ini adalah merupakan salah satu bagian dari aktivasi. Saya berpesan di era keterbatasan pertemuan fisik seperti sekarang kalau bisa tim markom lebih intens di pengembangan sosial media agar kontennya lebih rapi dan cantik. Karena ukuran evaluasi bukan hanya berkegiatan di grup, tapi TDA pusat akan melihat bagaimana TDA daerah aktif dalam berkegiatan sehingga menjadi inspirasi bagi TDA daerah lainnya. Salah satu kanalnya adalah melalui sosial media, baik Instagram, Facebook, maupun Youtube. Mudah-mudahan TDA Jaksel bisa terus menginspirasi dan menjadi rumah tumbuh bersama bagi para anggota dan selalu melahirkan kader-kader yang terbaik,” ujarnya.

https://tangandiatas.com/

https://tdajaksel.com/

KONTAK TDA
Legalo, 18 Office Park #10th Floor Lot A
Jl. TB Simatupang Kav. 18
Jakarta Selatan 12520
redaksi.tda@gmail.com

Penulis: Kahfi
Editor: Suharsono

Baca Juga