Terjadinya Ledakan Di Duga Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar 

satunusantaranews, Makassar - Minggu, 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.20 wita bertempat di Gereja Catedral Jl.Kajaolalido Makassar, telah terjadi ledakan yang diduga Bom Bunuh diri. Menurut keterangan yang didapat dari Saudara Abr 23 tahun, Security Master Place, menjelaskan bahwa awalnya ia jaga warung depan Gereja Katedral kemudian melihat orang berkerumun di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.

Saksi mau pulang kerumah dan melewwti Jl. Kajalalido Makassar dan sebelum tiba di depan Geraja Katedral tiba tiba Meledak dan mendengar 1 Kali ledakan besar kemudian melihat asap besar dan tubuh manusia berserakan seperti rambut.

Keterangan yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara, berupa potongan badan yang berserakan di Jl.Kajaolalido. Paku serta lempengan plat yang diduga bagian dari Bom, termasuk 1 (satu) Unit motor terbakar di pintu pagar Gereja Katedral. Selain mobil Honda Mobilio Nopol DD 1799 UK serta Taxi, Nopol DP 1901.

Personel Sat Intelkam yang standby di Mako pun segera tiba dan langsung mengamankan tempat kejadian perkara. Menyusul Kapolrestabes Makassar tiba di Tempat kejadian perkara dan Kasat Intelkam Polrestabes Makassar, juga Kapolda Sulsel tiba di TKP.

Data-Data Korban Ledakan Bom yang dirawat di Rumah Sakit Akademis, Kota Makassar antara lain Wenty (PRT Jl. Rs. Faisal XVI No.35), Astuti (PRT Jl. Rs. Faisal XVI No. 35), Beatrix (PRT Jl. Pinus 2 Tanjung Bunga), Karina Dimayu (PRT  Jl. Datuk Museng No. 23), Kristina Karo (Keluhanpendengaran, muntah, sakit kepala), Valeria (luka bakar seluruh tubuh, Jl. Datukmuseng no. 23), Edelina (luka bakar dan lecet tertancap paku di kaki, Jl. Urip sumiharjo lr. 4 pondok aristen), dan Asmi (Luka bakar, lecet dikaki di sebabkan oleh ledakan, Perum. Idi blok ga 7-no. 23).

Pelaku teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar diduga berasal dari jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang kini terafiliasi dengan Jamaah Ansharud Daullah (JAD) dan ISIS.

Mantan Komandan dari Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah (JI) wilayah Asia Tenggara Nasir Abbas menyebut bahwa pola serangan bom bunuh diri yang dilakukan pelaku terhadap tempat ibadah Gereja Katedral Makassar mirip dengan pola yang diajarkan pimpinan kelompok teroris JAD dan MIT kepada para anggotanya.

Alasan pelaku melakukan teror bom bunuh diri adalah untuk balas dendam kepada aparat penegak hukum yang dalam beberapa bulan terakhir kerap menangkap anggota JAD dan MIT di wilayah Sulawesi.

Sementara itu, di Minggu, 28 Maret 2021 bertempat di Kel. Penatoi Kec Mpunda Kota Bima dan Pasar Amahami Kel Dara Kec Rasanae Barat Kota Bima telah dilakukan penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Mabes Polri terhadap 2 orang Ikhwan JAD Bima An. Ust. Gozi Alias Burhanudin dan Sdr. Muhammad.

Adapun penyebab dilakukan penangkapan terhadap 2 orang Ikhwan JAD Bima tersebut hingga saat ini belum diketahui dan ke 2 orang tersebut saat ini sudah diamankan di Mako Brimob Bima Kel. Sambinae Kec Mpunda Kota Bima.

Kronologi penangkapan terduga teroris tersebut, bertempat di Pasar Amahami Kel Dara Kec Rasanae Barat Kota Bima telah dilakukan penangkapan terhadap Sdr. Muhammad dan langsung diamankan di Mako Brimob Bima.

Kemudian di Kel. Penatoi Kec Mpunda Kota Bima telah dilakukan penangkapan terhadap Ust. Gozi dan langsung dibawa ke Mako Brimob Bima untuk diamankan.

Ust. Gozi dan Sdr. Muhammad merupakan anggota Ikhwan JAD Bima dibawa kendali Sdr. Rahmat Hizbullah Alias Billy yang saat ini masih ditahan di Lapas Nusakambangan. Ust. Gozi merupakan pengajar di Ponpes Abubakar Sidiq milik Amir JAD Bima Ust. Muhammad Zaedon.

Sdr. Muhammad tergabung dalam kelompok JAD Bima sejak tahun 2012 yang direkrut oleh Ust. Muhammad Zaedon. Hingga saat ini belum diketahui penyebab ditangkapnya ke dua orang Ikhwan JAD Bima tersebut dan saat ini masih berada di Mako Brimob Bima.

Penulis: Gharib
Editor: Bambang P

Baca Juga