The Art of Stones
satunusantaranews, Inggris - Berjalan di pantai bagi seniman tanah Jon Foreman, adalah kesempatan untuk mendapatkan ide kreatif. Seniman yang tinggal di Inggris ini mengumpulkan bahan-bahan alami seperti batu, kerikil, dan kerang, kemudian secara artistik menyusunnya dalam pola berputar-putar yang memukau.
Setelah dia selesai, lanskap berpasir berubah untuk sementara. Setiap instalasi fana pada akhirnya akan hilang ketika direklamasi oleh bumi atau terhanyut oleh air pasang.
Foreman dibesarkan di Pembrokeshire, Wales, di mana dia terpesona oleh garis pantai dan hutan yang indah. Saat ini, dia berkolaborasi dengan alam itu sendiri dengan membuat karya seni di pantai yang dia kenal sepanjang hidupnya.
Ketika tiba di lokasi yang dipilihnya dengan ide tentang apa yang ingin dia buat, tetapi formasi batuan dan gambar pasirnya sering kali terlihat seperti aslinya.
"Saya sangat suka tidak tahu persis bagaimana hasilnya sampai itu ada di depan saya," ujarnya.
Menggunakan bebatuan dalam berbagai ukuran, bentuk, dan warna, Foreman dapat menghabiskan waktu hingga enam jam untuk menyusun pola dengan hati-hati.
Dari pusaran dan bulan sabit hingga lingkaran dan bujur sangkar, karyanya terhampar di pasir dalam formasi menawan yang seringkali meniru motif yang ada di alam.
Beberapa potongan terlihat seperti pola yang ditemukan pada cangkang, dan yang lainnya memiliki pola riak pasir seperti gelombang. Saat dia tidak menggunakan benda yang ditemukan, Foreman hanya menggambar di pasir.
Ia memamerkan kreasi epiknya dengan memotretnya dari atas, berdiri di atas tebing yang menghadap ke pantai.
Dari desain melingkar berpola hingga garis geometris, setiap gambar pasir yang luar biasa tampak seperti crop circle alternatif.
Komentar