satunusantaranews, Jakarta – Meski mustahil membawa Piala AFF untuk kali pertama dalam sejarah sepakbola Indonesia akibat kekalahan telak atas Thailand, Tim Garuda diminta tetap optimis hadapi leg kedua di National Stadium, Kallang, Singapura, Sabtu(1/1) malam.
“Ke depannya yang penting, memulihkan fisik pemain. Kami tidak akan terlalu memikirkan skor pertandingan leg pertama ini,” kata Tae-yong dalam konferensi pers usai pertandingan. Jadi fokusnya pada kesemangatan para pemain agar mereka bisa memberikan penampilan terbaik, seperti saat fase grup, sambungnya.
Tentu saja hal ini menjadi petaka bagi Timnas Indonesia terjadi saat laga baru berjalan dua menit. Chanatip Songkrasin berhasil mencatatkan diri di papan skor usai menjebol gawang Nadeo Argawinata lewat tendangan keras kaki kirinya.
Memasuki babak kedua, performa Timnas Indonesia juga tak kunjung membaik. Sebaliknya Thailand semakin agresif. Sehingga mampu mencetak tiga gol tambahan, masing-masing lahir dari gol kedua Chanatip (52’), Supachok Sarachat (67’) dan Bordin Phala (83’).
Padahal sepanjang penyisihan Grup B, Timnas Indonesia bermain luar biasa. Mereka mengantongi tiga kemenangan dan satu kali imbang untuk mengamankan posisi puncak klasemen.
Mereka juga menjadi tim paling produktif. Ezra Walian dan kawan-kawan mencatatkan 13 gol, mengungguli Vietnam sebagai juara bertahan yang hanya membukukan sembilan gol.
Namun kini, Tim Garuda harus ‘hidup mati’ pada leg kedua. Mereka wajib mencetak minimal lima gol untuk bisa membalikan keadaan, sekaligus meraih gelar perdana Piala AFF. Nah yang menjadi pertanyaan, mampukah?
Leave a Comment