Tingkatkan Pasar Ekspor, KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh Fasilitasi Pelaku Usaha Indonesia

Tingkatkan Pasar Ekspor, KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh Fasilitasi Pelaku Usaha Indonesia
Tingkatkan Pasar Ekspor, KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh Fasilitasi Pelaku Usaha Indonesia

satunusantaranews, Jakarta - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah bersinergi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh dalam memfasilitasi partisipasi pelaku usaha Indonesia dan importir produk guna meningkatkan penetrasi pasar ekspor produk Indonesia di Arab Saudi dengan menggelar Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang diselenggarakan di Arab Saudi 8 – 12 Desember 2021 dan dihadiri oleh 300 peserta dari 13 negara.

Gelaran Gelaran Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) tersebut dibuka secara resmi oleh KUAI KBRI Riyadh Arief Hidayatdan Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono.

“Pameran ini diharapkan dapat meningkatkan pengenalan produk kopi dan cokelat Indonesia kepada masyarakat Arab Saudi, tidak hanya untuk produk-produk baru tetapi juga dapat membantu peningkatan pasar bagi produk yang sudah ada di pasar Arab Saudi. Kami sangat menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh perwakilan RI di Riyadh dan Jeddah ini. Dengan penyelenggaraan Paviliun Indonesia di kegiatan ini, diharapkan semakin meningkatkan sinergi kedua pihak,” ujar Arief Hidayat selaku Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Riyadh.

Eko Hartono selaku Konjen RI di Jeddah menyampaikan bahwa pihaknya siap memfasilitasi serta membantu para pengusaha Arab Saudi untuk mencari dan memasarkan produk Indonesia di Arab Saudi, termasuk produk kopi. Menurutnya, kopi dan cokelat Indonesia terkenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia dari sisi kualitas dan kuantitas produksi.

“Apabila ada pengusaha Arab Saudi yang tertarik dan berminat untuk memasarkan produk kopi dan cokelat Indonesia, KJRI Jeddah melalui ITPC Jeddah siap membantu fasilitasi para importir dalam hal penyediaan informasi produk dan pemasok, penyelenggaraan penjajakan bisnis (business matching), konsultasi perdagangan, promosi produk, dan hal-hal terkait lainnya,” terang Eko Hartono.

Atase Perdagangan RI di Riyadh Erwansyah juga turut menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan pameran pertama yang diikuti KBRI Riyadh dan ITPC-KJRI Jeddah di Arab Saudi setelah vakum hampir dua tahun sejak 2020 akibat pandemi. Sehingga, antusiasme pengunjung cukup tinggi.

“Kami ingin memanfaatkan tingginya antusiasme masyarakat Arab Saudi melalui pameran ini. Terbukti, Pavilion Indonesia banyak dikunjungi, tidak hanya untuk mencoba kopi yang disediakan, namun juga untuk mengambil sampel dan membeli produk yang dipamerkan,” ucap Erwansyah.

Kepala ITPC Jeddah Muhammad Rivai Abbas turut menambahkan, terdapat perubahan tren konsumsi kopi di Arab Saudi dari kopi instan ke specialty coffee saat ini. Hal tersebut membuat ITPC Jeddah akan lebih mendorong promosi specialty coffee Indonesia untuk dapat menangkap peluang pasar tersebut.

“Ada pergeseran pola konsumsi dari kopi instan ke specialty coffee, khususnya arabica. Hal ini dilihat dari maraknya kafe yang ada di Arab Saudi dengan jumlah pengunjung yang relatif banyak. Terlebih, banyak pengunjung Pavilion Indonesia yang tertarik dengan specialty coffee yang dipamerkan. ITPC Jeddah akan mendorong promosi ekspor specialty coffee Indonesia di Arab Saudi, baik untuk daerah Gayo, Java Preanger, Kintamani, Mandailing, serta daerah-daerah lainnya,” jelas Muhammad Rivai Abbas.

Merujuk data dari trademap.org pada tahun 2020, nilai impor kopi Arab Saudi dari dunia tercatat sebesar USD 281,4 juta, dengan nilai impor dari Indonesia sebesar USD 1,6 Juta atau sekitar 0,6 persen. Begitu pula dengan produk cokelat, nilai impor Arab Saudi dari dunia sebesar USD 456,9 juta, dengan nilai impor dari Indonesia sebesar USD 2,1 juta atau sekitar 0,5 persen.

Penulis: Alif/Didit
Editor: Nawasanga

Baca Juga