satunusantaranews, Padang – Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatra Barat meninjau perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama penerapan protokol kesehatan serta kesiapan destinasi di Sumatra Barat dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru. Kunjungan ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Menparekraf dengan 11 bupati dan wali kota se-Sumatra Barat yang berlangsung beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menparekraf Sandiaga tiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau (21/4) disambut Gubernur Sumatra Barat H. Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy, Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Novrial, dan Sekretaris Dinas Pariwisata Sumatra Barat Taufik Ramadhan.
Menparekraf dan rombongan kemudian meninjau penerapan protokol kesehatan di bandara. Mulai dari pengambilan bagasi hingga deklarasi kesehatan E-HAC.
“Hari ini kita memulai kunjungan kerja ke beberapa spot pariwisata di Sumatra Barat. Kunjungan ini juga sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi kita sebelumnya dalam upaya membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat salah satunya melalui industri kuliner yang telah mendunia, yaitu rendang. Jadi kita langsung gerak cepat dari rapat koordinasi tersebut,” kata Menparekraf Sandiaga.
Dalam pertemuan sebelumnya, para bupati dan wali kota mengajukan beberapa usulan program kerja termasuk pembangunan baik fisik maupun non fisik. Kegiatan ini ingin kita padukan karena sebagian dari kunjungan saya di sini juga ingin mempersiapkan agar event-event yang sudah kami launching, termasuk event berskala nasional dan berskala regional ini bisa terkurasi dengan baik dan diberi pendampingan, lanjutnya.
Menparekraf juga menambahkan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumatra Barat ke depan akan menitikberatkan perpaduan antara kekuatan budaya dan keindahan alam. Diantaranya adalah pengembangan geopark serta tambang batu bara Ombilin yang merupakan tambang batu bara tertua di dunia.
Menparekraf juga ingin memastikan penerapan protokol yang ketat dan disiplin itu dapat dilaksanakan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kesiapan kita dalam mengantisipasi kunjungan masyarakat di tiap-tiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif harus dijaga,” kata Sandiaga Uno.
Terakhir, Ia juga ingin berdiskusi mengenai bagaimana menata ulang potensi pariwisata ramah muslim. Sumatra Barat punya pengalaman yang luar biasa karena sudah memiliki Perda.
Gubernur Sumatra Barat H. Mahyeldi Ansharullah mengatakan Sumatra Barat siap untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Bahwa hotel, restoran, dan sektor kuliner kita sudah siap untuk memenuhi seperti yang disampaikan bagaimana kita memenuhi unsur-unsur kebersihan, kesehatan, dan lainnya. Kita juga sudah siapkan turunan dari Perda (wisata ramah muslim) tersebut di tahun ini, kata Mahyeldi.
Leave a Comment