Wapres: Dunia Usaha Penting dalam Pemulihan Lingkungan dan Aksi Iklim
Satunusantaranews-Jakarta, Menteri LHK Siti Nurbaya mendampingi Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin menyerahkan secara langsung Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Tahun 2022 kepada 51 (lima puluh satu) perusahaan peringkat PROPER EMAS di Istana Wakil Presiden RI Jakarta, pada Kamis, (29/12/2022).
Dengan pemberian penghargaan ini Wakil Presiden Maruf Amin berharap, agar semakin banyak perusahaan yang menjadi “Agen Perubahan”, utamanya dengan melibatkan para pemangku kepentingan untuk ikut menjaga lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan.
“Keberhasilan Program Anugerah PROPER kiranya dapat diikuti dengan program-program lain yang terus melibatkan seluruh komponen bangsa, baik dunia usaha, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pemerintah pusat dan daerah, maupun pemangku kepentingan yang lebih luas,” jelasnya.
Wapres juga menyampaikan bahwa penanganan perubahan iklim di Indonesia harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs. Indonesia pun memiliki komitmen yang tinggi di bidang lingkungan dan memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim, diantaranya melalui 3 sektor.
“Pertama, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contributions menjadi 31,89 persen dengan kemampuan sendiri, dan 43,20 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030,” tegas Wapres.
Peningkatan target tersebut, lanjut Wapres, didasarkan pada beragam kebijakan nasional terkait perubahan iklim, seperti penerapan pajak karbon, upaya mencapai FOLU Net Sink 2030, mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40. Untuk itu, Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mencapai target tersebut.
“Dukungan multipihak dan multisektor dalam paradigma kolaborasi dan kerja sama, termasuk dari dunia usaha, sangat diperlukan untuk memenuhi target yang telah kita tetapkan,” tutur Wapres. “Partisipasi aktif dunia usaha dalam aksi-aksi nyata mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan berkelanjutan, sangat dinantikan,” imbuhnya.
Kedua, papar Wapres, pemerintah terus memotivasi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui pemberian penghargaan PROPER. Dari tahun ke tahun, Wapres melihat terdapat peningkatan baik dalam jumlah maupun peringkat. Artinya, semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya kontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup.
“Saya harap perusahaan level hijau dan emas persentasenya akan lebih banyak lagi,” pinta Wapres. "Berbagai inovasi dan prestasi yang telah diciptakan, agar terus dijaga dan ditingkatkan, dengan mengutamakan dampak konkretnya pada lingkungan hidup," tambahnya. Sementara bagi perusahaan yang masih berada di level hitam dan merah, Wapres meyakini seluruhnya dapat mengejar ketertinggalan dengan merujuk pada praktik-praktik terbaik untuk memenuhi standar lingkungan.
Ketiga, Wapres menyampaikan bahwa telah terjadi penghematan untuk upaya efisiensi pengelolaan lingkungan yang mencapai Rp126 triliun, atau naik 23 persen dari tahun 2021. Termasuk digulirkannya dana sebesar Rp1,89 triliun untuk pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar perusahaan.
“Saya berharap upaya pemberdayaan masyarakat yang Bapak/Ibu lakukan merupakan program berkesinambungan, sehingga dana-dana yang digulirkan akan terus mendorong tumbuhnya wirausaha dan mendukung masyarakat semakin berdaya,” pungkas Wapres.
Pada kesempatan tersebut Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan ucapan selamat kepada para penerima anugerah PROPER karena telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Menteri Siti pun mengungkapkan jika PROPER yang merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong dunia usaha meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya, terus berkembang dan mengalami proses perbaikian secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Setelah sebelumnya menerapkan konsep Life Cycle Analysis, Inovasi Sosial, dan Social Return on Investment (SROI), tahun ini PROPER mengimplementasikan konsep Green Leadership dalam kriteria penilaiannya. Konsep Green Leadership dikembangkan sebagai salah satu tolok ukur kemampuan dari seorang pimpinan perusahaan dalam menentukan kebijakan yang pro lingkungan.
"Faktor Leadership menjadi sangat penting karena motivasi, komitmen, konsistensi dalam kebijakan, implementasi dan kebijakan alokasi dukungan merupakan faktor kunci dalam kinerja lingkungan entitas bisnis. Variabel baru Green leadership dunia bisnis juga penting mengemuka sebagai penjabaran kebijakan green economy, green industry, green technology dan lain-lain yang sudah harus beraktualisasi guna menjawab tantangan nasional dan global," jelas Menteri Siti.
Pada tahun 2022 kriteria Green Leadership ini digunakan untuk peniliaian terhadap 15 pimpinan tertinggi perusahaan (CEO) yang mewakili 99 perusahaan kandidat Emas. Sebanyak 3 CEO mendapatkan penghargaan Green Leadership Utama dan 2 CEO mendapatkan penghargaan Green Leadership Inspiratif.
Jumlah peserta Program PROPER tahun 2022 mengalami peningkatan dari tahun 2021, yaitu sebanyak 607 perusahaan peserta baru. Peningkatan ini sebesar 23% dari tahun 2021 yaitu meningkat dari 2.593 perusahaan menjadi 3.200 perusahaan di tahun 2022. Ke 3.200 perusahaan tersebut terdiri dari 1.180 Agroindustri, 1.356 Manufaktur Prasarana Jasa, dan 664 Pertambangan Energi Migas.
Menteri LHK menetapkan peringkat kinerja perusahaan PROPER periode 2021 2022 sebanyak 51 perusahaan berperingkat EMAS, 170 perusahaan berperingkat HIJAU, 2.031 perusahaan berperingkat BIRU, 887 perusahaan berperingkat MERAH, 2 perusahaan berperingkat HITAM, 59 perusahaan dikenakan penegakan hukum/ tidak beroperasi/ditangguhkan.
Penilaian PROPER, terang Siti dilakukan oleh Dewan Pertimbangan PROPER yang impartial, independen, beranggotakan dari unsur akademisi, dan tokoh masyarakat dengan variabel penilaian yang berkembang dari tahun ke tahun yang disusun secara konseptual.
Perusahaan peraih peringkat EMAS Tahun 2022 yaitu:
- TIRTA INVESTAMA MAMBAL
- POLYTAMA PROPINDO
- BIO FARMA (PERSERO)
- INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, TBK
- PERTAMINA FAS AREA KALIMANTAN - SKG BONTANG
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JBT DPPU ADISUMARMO
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JATIMBALINUS DPPU NGURAH RAI
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JBT FT BOYOLALI
- INDONESIA POWER – GRATI POMU
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JBT FUEL TERMINAL REWULU
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JBT INTEGRATED TERMINAL SEMARANG
- BADAK NGL
- PERTAMINA EP ASSET 1 RANTAU FIELD
- PERTAMINA EP ASSET 5 – FIELD BUNYU
- PERTAMINA EP ASSET 5 – FIELD TARAKAN
- PERTAMINA HULU ENERGI WEST MADURA OFFSHORE
- PERTAMINA HULU KALIMANTAN TIMUR DAERAH OPERASI BAGIAN SELATAN
- PERTAMINA HULU SANGA SANGA
- PERTAMINA PATRA NIAGA - REGIONAL JBT FUEL TERMINAL MAOS
Menteri Siti pun menyebutkan PROPER juga telah berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Pada tahun ini terdapat 13.355 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar 46,28 Trilyun Rupiah. Kemudian, sebanyak 99 inovasi sosial telah dipresentasikan oleh para perusahaan dengan topik yang dominan adalah isu ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan. Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini ternyata juga berdampak positif terhadap masyarakat. Pada tahun 2022 ini tercatat Rp.1,89 Trilyun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Pada tahun 2022 ini juga tercatat 872 eco-inovasi telah dilahirkan oleh perusahaan dengan penghematan total 126,28 trilyun Rupiah atau 23% lebih hemat dari tahun 2021. Eco Inovasi tahun ini mampu menghasilkan penghematan energi sebesar 469,3 juta GJ, penurunan emisi GRK sebesar 112,9 juta ton CO2eq, penurunan emisi konvensional sebesar 11,92 juta ton, reduksi Limbah B3 sebesar 25,26 juta ton, 3R limbah non B3 sebesar 10,44 juta ton, efsiensi air sebesar 326,62 juta m3, penurunan beban pencemaran air sebesar 33,01 juta ton dan upaya perlindungan keanekaragaman hayati seluas 111 ribu hektar.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Direktur Jenderal PPKL, Ketua Dewan PROPER, Para Pimpinan Perusahaan dan BUMN, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Zumrotul Mukaffa.
Komentar