satunusantaranews, Jakarta – Jika kalian pernah mendengar sindrom Tourette pasti tau istilah Tic atau serangkaian gerakan berulang yang tidak disengaja, di luar kendali, dan bersifat tiba-tiba. Nah sindrom Tourette lah penyebabnya. Nah, biasanya sindrom ini bermula pada usia 2-15 tahun dan lebih umum diidap oleh anak laki- laki daripada anak perempuan. Kondisi ini sebenarnya gangguan saraf yang langka looh SNReaders….
Gejala utama dari sindrom Tourette adalah tic yang tentunya dilakukan secara tidak sadar atau tidak sengaja. Perilaku tic juga tidak memiliki maksud atau tujuan apa pun, karena pengidap tidak dapat mengendalikan kemunculannya. Tic biasanya hilang timbul secara tidak terprediksi, dan sering menghilang dalam satu tahun.
Nah, tahukah kalian bahwa banyak sindrom bawaan sejak dari kita bayi? Salah satunya adalah sindrom ini. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sindrom Tourette adalah gangguan saraf yang dibawa anak sejak baru lahir.
Anak dengan kelainan bawaan ini bisa memunculkan pola gerakan pada bagian tubuh mana saja, mulai dari wajah, tangan, atau kaki. Pada kasus lain, anak yang memiliki Tourette syndrome juga dapat tiba-tiba mengeluarkan suara yang tidak normal, mengulang perkataan, atau bahkan mengumpat kepada orang lain.
Serangan tics karena Tourette syndrome adalah kondisi yang terjadi secara tiba-tiba tanpa disengaja, berulang, dan tidak bisa dikendalikan. Waduuw gak bisa di control dong? Yap betul sekali oleh karena itu serangan sindrom Tourette dapat terjadi secara serius hingga memengaruhi hidup penderita maupun orang-orang di sekitar mereka.
Sindrom ini tentu saja bisa dialami oleh siapa saja dari semua kelompok usia maupun etnis. Namun, dalam banyak kasus, sindrom ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan selalu dimulai sebelum usia 18 tahun.
Apakah tidak dapat dicegah sindrom ini? Jawabannya adalah Serangan tics tidak hilang saat tidur tapi sering berkurang secara signifikan.
Pola gerakan atau perkataan spontan dan berulang yang dialami anak dengan kondisi Tourette juga umumnya sulit dihindari. Ibaratnya, tics seperti cegukan. Penderita tidak merencanakan apalagi menginginkan kehadirannya, tetapi ia tiba-tiba datang dan membuat tidak nyaman.
Anak dengan sindrom ini cenderung sulit untuk mengontrol ataupun mencegah serangan tics. Meski orang dengan sindrom ini dapat menahan serangan tics untuk sementara waktu, pada akhirnya mereka harus membiarkan serangan tics keluar.
Oh iya SNReaders, Tics sendiri punya 2 jenis loh. Ada Motor Tics dan Vocal Tics. Motor tics, yaitu melakukan gerakan dengan kelompok otot terbatas, maupun kompleks secara berulang. Contohnya mengedipkan mata, membuka mulut, mencibir, mengedutkan mulut, menganggukkan kepala, atau menggelengkan kepala tanpa ada tujuannya. Jika sudah masuk ke dalam tic yang kompleks, ia bisa berupa mengulang pergerakan suatu benda, menekuk atau memutar badan, dan meloncat-loncat.
Dan Vocal tics, seperti namanya mengulang-ngulang membuat suara secara terbatas maupun kompleks tanpa ada tujuan seperti batuk, membuat suara menyerupai binatang, bahkan hingga menggerutu.
Leave a Comment