2 Maret Tepat Setahun COVID-19, Saat Presiden Umumkan Pasien Pertama
satunusantaranews, Jakarta - Tepat setahun lalu atau tanggal 2 Maret 2020, Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menyampaikan pengumuman mengejutkan kepada publik. Saat itu, Presiden Jokowi menyampaikan 2 orang WNI terangkit virus corona sebagai pasien pertama.
Kedua orang WNI tersebut adalah seorang ibu dan anak di Indonesia. Keduanya dinyatakan positif terkena virus corona setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia. Nama pasien 01 itu adalah Sita Tyasutami. Dia terdeteksi terjangkit virus asal Wuhan, China tersebut bersama ibunya, Maria Darmaningsih, serta kakaknya Ratri Anindyajati yang menjadi pasien 02 dan 03 Virus Corona.
"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, pada Senin (02/03/20).
Sebagai pasien kasus pertama Covid-19, Sita Tyasutami menceritakan pengalamannya saat terinfeksi virus corona. Ia sempat mengalami tekanan mental akibat maraknya pemberitaan tentang dirinya kala itu.
"Saat itu, kami sekeluarga merasakan tekanan karena ada rasa syok dan takut, serta ada tekanan dari media dan rakyat. Jadi, saat itu dengan segala fakta yang diputar balikkan saya mengalami tekanan batin," ucapnya saat mengikuti peluncuran layanan Psikologi untuk Sehat Jiwa (Sejiwa) oleh Kantor Staf Presiden (KSP) melalui telekonferensi, pada Rabu (29/4/20).
Tekanan mental yang dialami Sita berdampak pada kondisi fisiknya. Alhasil, gejala virus corona yang semula sudah hilang, akhirnya kembali muncul lagi. Pada tahap itulah kondisinya semakin drop karena melemahnya imunitas tubuh.
"Sampai-sampai gejala saya tersisa batuk kering saja, dan saat semua foto dan identitas saya terkuak akhirnya fisik saya drop lagi dan imun saya melemah. Semua gejala yang hilang akhirnya kembali lagi," katanya.
Usai memberikan pengumuman di atas, Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada dan beraktivitas seperti biasa. Setelah melakukan pertemuan selama beberapa pekan,akhirnya pemerintah memutuskan untuk segera dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau disingkat PSBB.
Di Jakarta, PSBB tersebut ditetapkan mulai tanggal 23 Maret hingga 5 April 2020. Sejak pengumuman itu, ibu kota sepi dari lalu lalang kendaraan. Sejumlah pekerja mulai melakukan pekerjaannya dari rumah dan tidak keluar sama sekali kecuali dalam keadaan darurat.
Namun, angka penambahan jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 terus bertambah dan mencapai puncaknya usai libur tahun baru 2021 lalu. Pemerintah pun kembali menetapkan pembatasan besar selama dua pekan.
Tepat 13 Januari lalu, Jokowi menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona (SARS-CoV-2), Rabu (13/1). Penyuntikan vaksin dilakukan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Penyuntikan perdana terhadap Jokowi dengan vaksin Covid-19 CoronaVac buatan perusahaan asal China, Sinovac ini menandai program vaksinasi di Indonesia.
Komentar