Industri Blockchain di Indonesia Terus Berkembang dengan Baik
satunusantaranews - Jakarta. Mata uang digital yang semakin marak di Indonesia mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari, industri blockchain terus berkembang dengan tujuan membangun teknologi dan revolusi industri, yang dibahas dalam acara Konferensi Pers di Gedung Wisma Korindo, Jakarta selatan, pada hari Rabu (14/8/19).
Dan dihadiri oleh Jeong Sik Seo sebagai Vice President of Chainway, Dan Clarke sebagai Country Manager of Binance, Oscar Darmawan sebagai CEO of Indodax, Muhammad Deivito Dunggio sebagai Chairman of Asosiasi Blockchain Indonesia, M. Yusuf Musa sebagai Lead Business Development in Gopax Indonesia, Sri Bramantoro Abdinagoro sebagai Doctor of Bina Nusantara University dan Hugo Prasetyo W sebagai Doctor (Candidate) of Bina Nusantara University.
Empowering Blockchain Summit, sebuah platform untuk menemukan solusi dan berbagi wawasan tentang cara yang lebih baik dalam menerapkan teknologi blockchain ke industri secara keseluruhan di Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Chainway Asia akan mengadakan event bertajuk "Empowering Blockchain Summit 2019" yang bertempat di Sheraton Hotel, pada tanggal 13 -14 September 2019 di Jakarta.
Didukung oleh Chainway, platform bisnis blockchain berbasis di lndonesia, KTT perdana akan mempertemukan para pemimpin, pendiri dan pengembang perusahaan besar untuk bersama-sama membangun momentum dan untuk terlibat dalam diskusi tentang masa depan industri blockchain.
Chainway merupakan perusahaan blockchain yang baru didirikan di Jakarta untuk menghubungkan bisnis global blockchain dengan industri blockchain Indonesia dan memberikan solusi bisnis.
Seminar ini akan menampilkan gambar profil tinggi di blockchain global dan dunia aset crypto. Beberapa mitra terbesar adalah BlNANCE, Samsung SDS, INDODAX, Samsung Electronics Indonesia, QCP Capital, SolidBlock, dan Gopax Indonesia.
Pada hari pertama, pemain global yang paling berpengaruh di industri aset blockchain dan crypto akan berbagi pandangan tentang industri blockchain dan cara praktis untuk menerapkannya ke sektor publik dan swasta. Juga akan ada pejabat pemerintah tingkat menteri untuk berbicara tentang industri dalam waktu dekat dengan teknologi blockchain dan prospek kerangka peraturan.
Hari kedua akan fokus pada apa yang terjadi di pasar blockchain dan strategi bertahan hidup. Selain itu, Pertemuan Super BlNANCE akan berlangsung untuk membahas dan berbagi tentang perdagangan, teknologi blockchain, dan fitur-fitur BlNANCE lainnya dengan para pembicara terkemuka.
Bagi para pelaku Blockchain ataupun masyarakat luas dapat mendaftar untuk tiket. Tiket standar biaya $ 150 sedangkan tiket early bird biaya $ 100. Batas waktu pendaftaran early bird awal adalah 8 September 2019.
Sementara, Chairman Asosiasi Blockchian Indonesia (ABI), Muhammad menjelaskan bahwa keberadaan ABI ini bertujuan untuk menggalang dan mengorganisir pelaku usaha teknologi Blockchain dalam menciptakan lingkungan berusaha yang berkualitas yang memacu pemahaman, pemanfaatan, kemajuan serta daya saing teknologi Blockchain, dalam kaitannya dengan revolusi industry 4.0, baik pada tataran nasional maupun internasional.
"Pelaku usaha terkait teknologi Blockchain dan revolusi industry 4.0, sehingga didapatkan pemahaman dan pemanfaatan yang optimal dalam rangka mendukung pertumbuhan dan perkembangan teknologi Blockchain Indonesia yang berdaya saing tinggi," imbuh pria yang akrab dipanggil Oham. (ray/md: foto ist)
Komentar