Kematian Covid-19 Capai Rekor Tinggi, Minta Kemenkes Ambil Tindakan
satunusantaranews, Jakarta - Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin menyoroti atas angka kematian harian akibat Corona pada hari ini yang menuju rekor tertinggi (04/04) ia meminta Kementerian Kesehatan harus segera mengambil tindakan setelah mendapatkan seluruh fakta di lapangan.
Kita tak boleh lengah sedikitpun selama melawan pandemi Covid-19 saat ini. Dari banyak informasi mengenai lonjakan angka kematian terhadap pasien terinfeksi virus Corona di Indonesia, Kemenkes harus segera mengumpulkan data dan memetakan sebaran yang ada.
Dan yang terpenting juga Kemenkes harus dapat mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari tingginya angka tersebut agar menjadi bahan evaluasi terhadap langkah selanjutnya, ujarnya.
Angka tambahan kasus kematian Corona per hari ini bertambah. Hari ini angka tambahan harian mencapai 427 orang. Berdasarkan data Humas BNPB, Minggu (4/4), dengan tambahan 400-an angka meninggal itu, total jadi 41.669. Ini tambahan signifikan dalam tujuh hari ke belakang. Dan menempati urutan kedua sejak adanya Pandemi di Indonesia. Sedangkan daerah kematian corona paling tinggi di Banten menjadi yang terbanyak. Bertambah 338 orang dalam 24 jam.
Selain angka kasus kematian, pasien yang terjangkit Corona terus bertambah. Per hari ini tambahan mencapai 6731 kasus. Total ada 1.534.255 pasien terjangkit Corona sejak Maret 2020. Sedangkan pasien sembuh hari ini ada 9.663, total menjadi 1.375.877.
"Atas angka kematian yang tinggi tersebut saya minta Kemenkes untuk lebih meningkatkan kinerja dalam menangani krisis kesehatan masyarakat. Dan kita berharap pemerintah cepat dalam melakukan respon secara nasional. Sebab saya yakin ini bukan hanya kebetulan, tapi ada faktor yang melatar belakanginya", tandasnya.
Juga yang paling penting adalah mengetahui secara pasti penyebabnya, lanjut senator muda tersebut. Sebab kita juga mendengar ada varian baru dari virus Corona yang telah masuk Indonesia, jadi pemerintah harus memastikan ada atau tidaknya kaitan tingkat Kematian hari ini.
Seperti diketahui dalam konferensi pers (2/3), Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono mengungkap ada dua kasus varian baru Corona B117 yang ditemukan di Indonesia. Laporan ini diumumkan bertepatan dengan setahun pandemi Corona di RI yang lalu. Kemenkes mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia.
"Maka penting Kemenkes memiliki informasi yang lengkap terhadap jenis varian virus baru dari mutasi Corona. Sebab ini dalam kepentingan pemerintah dalam memotong mata rantai sebaran virus dan kebutuhan ketepatan pendekatan kesehatan dalam mencegah ataupun mengobati. Bukan hanya sebaran jenis varian baru tersebut, tapi juga karakteristik, sifat dan dampak kesehatan bagi orang yang terinfeksi", tegasnya.
Selain itu juga penting bagi pemerintah memastikan aktifitas vaksinasi tepat waktu sesuai apa yang ditargetkan. Kita saat ini berpacu waktu terhadap masalah target vaksinasi nasional, semua harus dirampungkan. Apalagi pemerintah sudah membuka proses pembelajaran dengan tatap muka, jadi tenaga pendidik dan guru harus dipastikan telah mendapatkan vaksin.
"Dan khusus untuk vaksin anak-anak peserta didik (siswa) dibawah umur dewasa 18ntahun harus juga menjadi perhatian kita", tambahnya.
Menurut informasi bahwa salah satu produsen vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat, Pfizer, yang baru mengumumkan hasil uji klinisnya pada anak dan remaja. Disebutkan, vaksin ini aman dan efektif bagi anak usia 12-15 tahun. Temuan ini cukup penting karena di banyak tempat, sekolah tatap muka akan kembali dibuka. Tidak terkecuali di Indonesia.
Rencana ini dibayangi kekhawatiran karena hingga kini belum ada satupun vaksin COVID-19 yang disetujui penggunaannya pada anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.
Selain Pfizer, sejumlah produsen vaksin COVID-19 juga berlomba-lomba mendapatkan data keamanan dan kemanjuran produknya pada anak dan remaja. Uji klinis vaksin telah dan sedang dilakukan di sejumlah negara demi mendapat persetujuan untuk dipakai pada anak-anak.
Mantan wakil Gubernur Bengkulu tersebut juga menyampaikan rasa simpati kepada seluruh korban jiwa akibat keganasan virus ini.
"Indonesia telah kehilangan ibu dan ayah, suami dan istri, saudara laki-laki, saudara perempuan dan teman karena virus. Bagi banyak orang, kesedihan diperburuk oleh ketidakmampuan untuk melihat orang yang dicintai di rumah sakit atau ruang isolasi oleh jarak fisik yang diberlakukan oleh pihak berwenang untuk mengekang penyebaran virus. Maka jaga diri kita, keluarga dan lingkungan", tandasnya.
Terakhir Sultan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi seluruh intruksi dan himbauan dari pemerintah dalam kehidupan dimasa Pandemi. Sebab menurutnya, tanpa rasa kepercayaan dan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah, maka akan sulit untuk menghadapi virus Covid-19 saat ini, termasuk masalah kebijakan terhadap larangan mudik.
Komentar