Memulihkan Sektor Pariwisata, Menyelam Bersama Danrem 162 Wirabhakti

satunusantaranews, Lombok - Hari baru saja menunjukkan pukul 06.00 pagi, dari seberang terdengar suara sesaat handphone berdering. "Izin" menyambung pembicaraan tadi malam, Mohon plungguh mendampingi Bapak Danrem untuk Diving Hari ini di Gili Trawangan.

Kami pun bersama Tim Lombok Dive bergegas menuju Dermaga Teluk Nare Kabupaten Lombok Utara. Tempat yang dahulunya tempat pembuangan sampah sembarangan, lalu kini di sulap menjadi dermaga eksotik nan indah,  sangat cocok untuk menunggu sunset.

Dari Dermaga Lombok Dive hanya perlu 25 Menit untuk sampai ke Gili Trawangan. Dari kejauhan tampak Brigjend Ahmad Rizal Ramdhani, Danrem 162 Wirabhakti tengah bersenda gurau bersama sejumlah Danton Para Dandim se Pulau Lombok.

Sesampainya kami di bibir pantai, Beliau sudah bergegas naik kapal dan berusaha menyambut Brigjend Ahmad Rizal Ramdhani, dengan postur tubuh tinggi kekar itu.

"Kita diving kemana sekarang??," ucap Ahmad Rizal Ramdhani.

"Terserah Jenderal, tapi kalo mau yang indah menawan kita ke Gili Meno Slope saja di Gili Meno," balas saya.

Tanpa pikir panjang, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani menyetujujnya dan selanjutnya Ahmad Rizal Ramdhani memimpin doa keselamatan.

Di dalam kapal yang membawa kami berbincang-bincang, menjelaskan alasannya mengapa melakukan diving bersama hari ini dan memilih Kabupaten Lombok Utara sebagai lokasi kunjungan kerja.

Kami ini mengembalikan kepercayaan publik, terutama dunia internasional atau wisatawan mancanegara bahwa pariwisata di NTB sudah kembali normal.

Dalam suasana kita dihinggapi pandemi covid 19 seperti ini ekonomi harus tetap menggeliat dan masyarakat harus beraktivitas terutama dunia pariwisata dengan tetap mengedepankan protokoler kesehatan Covid 19.

Seperti kita ketahui, 90% masyarakat pelaku pariwisata sangat merasakan dampak corona ini. 100% di awal mulanya pandemi ini hadir, bandara tutup, penyewaan mobil, sepeda, perahu, boat dari dan ke Bali juga otomatis lockdown.

Ekonomi warga yang menggantikan hidup dari sektor pariwisata hampir-hampir lumpuh. Melihat fenomena itu dengan sigap pemerintah pusat dan daerah segera melakukan terobosan baru dengan menghadirkan gerakan "New Normal Nurut Tatanan Baru."

Didampingi Basarnas, kami pun tiba di lokasi Diving Gili Meno Slope. Lokasi ini kami pilih karena memang menawarkan view dengan visibility terumbu karang yang eksotik dengan aneka satwa bawah lautnya yang luar biasa indahnya.

Di lokasi ini terumbu karang sangat dirawat bahkan dijaga agar tetap bisa dinikmati biota lautnya. Ikan warna warni, penyu, pari ataupun ikan laut lainya sangat mudah dijumpai di tempat ini.

Bahkan bila berada di kedalaman 15 meter maximal sepertinya anda akan enggan untuk keluar dari dalam laut karena serasa bak di surga.

Sebelum penyelaman dimulai, Brigjend Ahmad Rizal Ramdhani, kembali menegaskan biasanya para turis mancanegara akan menaruh kepercayaan terhadap situasi keamanan dan kenyamanan kalo sudah tentara masuk di satu lokasi, ucap beliau.

Tim Diving Lombok Dive segera melakukan prepare peralatan yang sudah dari awal disiapkan. Terlebih dahulu Mohni Dive memberikan Briefing Dive termasuk tentang SOP penyelaman termasuk kode keselamatan di dalam air.

Penyelaman kali ini Danrem 162 Wirabhakti benar benar membawa personil lengkap (Dandim, Danton, dan Kasrem, red) untuk menunjukkan kepada Dunia internasional bahwa pariwisata NTB, khususnya pulau Lombok telah pulih untuk itu jangan ragu berkunjung ke destinasi Wisata Lombok Sumbawa, ungkapnya.

Selesai menyelam Danrem 162 sangat terkesan dengan keindahan bawah lautnya, bahkan beliau berjanji dalam rangka hari Ulang Tahun TNI yang ke 75 nanti di bulan Oktober, beliau akan pusatkan di bawah laut.

Tiga jam tidak terasa, bahwa kami berada di tengah laut, Kegiatan menyelam pun kami cukupkan. Selanjutnya, Rombongan Danrem dikawal tim Basarnas kembali ke Samba Resort Gili Trawangan tempat menginap orang Nomor 1 di jajaran TNI Danrem NTB itu.

Setibanya di lokasi, sayapun tidak mensia- siakan kesempatan bersepeda keliling pulau kecil yang berpenduduk 700 KK itu, kebetulan saja kepala Dinas Pariwisata kabupaten Lombok Utara Vidi yang mendampingi kami juga membawa sepedanya.

Jadilah saya mengayuh sambil melihat keadaan Villa, Hotel, Bungalow dan Bar bar yang tampak tidak terurus terdampak akibat covid 19.

Semoga pandemi ini sgera berlalu, dan semua komponen masyarakat dan pemerintah telah berikhtiar maksimal untuk keluar dari situasi ini. Namun demikian, ikhtiar tidak boleh berhenti dan kita masyarakat harus selalu mendengar dan mengikuti serta mentaati apa saja yang disampaikan oleh pemerintah.

Penulis: H Muharrar Iqbal
Editor: Bambang P
Photographer: H Muharrar Iqbal
Sumber: H Muharrar Iqbal

Baca Juga