Semasa Aktif Susah, Semasa Pensiun Sengsara

satunusantaranews - Jakarta.
Namanya Toegino. Usianya 78 tahun. Dia pensiunan pegawai Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Sekarang bernama Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Di masa tuanya, ternyata nasibnya tak lebih baik dari masa mudanya. Menderita lahir batin.

Pasalnya, kini dia terancam diusir dari rumah yang dihuninya selama lebih dari 40 tahun. SP3 batas pengosongan rumah yang ditandatangani Direktur IPDN, tertanggal 1 April 2020.

Saat disambangi satunusantaranews.co.id, dia sedang beraktivitas membersihkan pot tanaman di depan rumahnya. Inilah aktivitas rutin yang mengisi hari-hari di masa tuanya. Tapi, dari situ pula, kadang dia mendapatkan rezeki. Tanamannya dibeli orang-orang terdekat. Teman, kerabat, dan saudara. Tak seberapa banyak tapi dapat untuk menutupi kebutuhan menyambung hidupnya bersama istri.

Pendengarannya sudah tak lagi normal. Ketika berbincang dengannya, harus bersuara lebih keras. Tapi, soal memori perjalanan hidupnya, tetap melekat kuat. “Dulu, waktu tahun 1973 disuruh pindah dari IIP Malang ke IIP Jakarta, dijanjiin diberi rumah. Setelah pensiun kok disuruh keluar. Disuruh kosongin,” tuturnya dengan emosi campur aduk.

Tampak kemarahan dan keresahan dalam dirinya. Dia resah karena tidak tahu akan berbuat apa bila aparat benar-benar datang mengosongkan rumahnya. Marah, sudah pasti. “Masa’ sekarang disuruh keluar begitu aja, ga ada kompensasi,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ataupun lembaga IPDN, bisa memberikan dirinya rumah seperti yang dulu dijanjikan. “Buat apa di negara ini ada menteri perumahan,” protesnya.

Patut diketahui, Toegino pensiun dari IIP tahun 1998. Gaji pokok pensiun yang diterimanya cuma sebesar Rp272.000. Saat aktif dia pegawai golongan satu. Penghasilannya tidak seberapa. Dengan tiga anak, hidupnya pas-pasan. Sulit untuk menabung. Apalagi untuk bisa membeli rumah. Dia pun hanya sanggup membiayai ketiga anaknya sekolah sampai tamat SMA saja.

Lantas, akankah pemerintah tak bergeming melihat derita Toegino, pensiunan pegawai negeri yang tak punya rumah ini? Bila tak bergeming, maka sungguh pemerintah sudah berbuat zalim terhadap warganya. (ray/foto ist)

Penulis:

Baca Juga