Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Dimulai 3 Agustus

Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Dimulai 3 Agustus
Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19 Sinovac Biotech Dimulai 3 Agustus

satunusantaranews - Jakarta. Pemerintah Indonesia melalui PT.Biofarma dan Universitas Padjadjaran (Unpad) segera melakukan uji klinis calon vaksin COVID-19 yang didatangkan dari perusahaan asal Tiongkok, Sinovac Biotech. Rencananya (uji klinis tahap 3 itu, red) akan berlangsung selama enam bulan, dimulai pada 3 Agustus 2020. Mengenai pengujian vaksin tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Terawan Agus Putranto mengatakan kementeriannya akan menyiapkan anggaran dan imunisasinya. Menkes pun berharap pengujian vaksin tersebut lancar.

Menyoal pengujian vaksin itu, Terawan menyampaikan bahwa Kementerian Kesehatan akan menyiapkan personel untuk melakukan imunisasi. Mengenai anggarannya, Menkes akan bahas lebih lanjut dengan Kementerian Keuangan.

"Itu kami akan bahas bersama dengan Kementerian Keuangan terutama dan mudah- mudahan semua berjalan lancar dan diridai oleh Tuhan Yang Mahaesa,"ujar Menkes Terawan di Kompleks Istana Negara,Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).

Koordinator Uji Klinis Vaksin Virus Corona, Kusnandi Rusmil, menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah mendukung penuh pengujian klinis vaksin ini. Dia pun optimistis vaksin bisa selesai diuji pada Januari 2021.

"Kami sangat optimis. Kami rencanakan uji klinis ini selesai bulan Januari. dengan jumlah sampel yang ikut uji klinis ini ada 1.620,"kata Kusnandi.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa tugas Bio Farma sendiri adalah memastikan kapasitas produksi vaksin bisa dikelola dengan baik. Hingga kini, lanjut Basyir, Bio Farma telah menyiapkan 100 juta dosis vaksin per tahunnya. Nantinya,dosisnya akan dikembangkan menjadi 250 juta dosis per tahun.

"Tapi untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari, pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,"kata Basyir.

Sedangkan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito, terkait uji klinis vaksin tersebut,  menjamin protokol dalam pengujian klinis vaksin valid. Penny mengatakan dari BPOM akan mendampingi proses uji klinis,sehingga ada percepatan dalam pemberian izin edarnya.

"Bahkan secara paralel proses produksi yang akan dilakukan oleh Bio Farma sudah akan kami dampingi dikaitkan dengan fasilitasnya. Sehingga memang nanti pada saat uji klinis selesai, kami memberikan izin edar, segera bisa kita edarkan, sudah didistribusikan,"ungkap Penny.

Penulis: Tjoek JBM
Photographer: ist
Sumber: Humas

Baca Juga