Sektor Pertanian Layak Dapat Perhatian Dengan Meningkatkan Investasi

satunusantaranews, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar pada 7 Agustus 2020 menerangkan bahwa sektor pertanian layak ditopang untuk pertumbuhan ekonomi.

Pertanian diharapkan mendapatkan perhatian dan diharapkan pemerintah dapat meningkatkan investasi di sektor ini.

Muhaimin mengutarakan, pertumbuhan sektor pertanian patut kita dukung dengan meningkatkan investasi dan memberikan banyak insentif.

Peningkatan investasi pemerintah ini melalui pemberian kredit pertanian, meningkatkan pendanaan penelitian dan pengembangan pertanian, intensifikasi penggunaan teknologi pertanian maupun peningkatan jumlah angkatan petani-petani baru.

Pemerintah juga diharapkan memberikan banyak insentif kepada petani. Kenaikan NTP Juli 2020 belum sepenuhnya menguntungkan petani di Indonesia saat ini.

Disebabkan karena tidak meratanya infrastruktur, khususnya untuk mengangkut hasil panen, serta panen raya yang berbarengan.

Ini masalah selalu berulang, jelas Cak Imin, jadi harus ditemukan mekanisme penyerapan dan distribusi yang baik supaya tidak ada penumpukan saat panen.

Oleh karenanya, perlu mendorong pemerintah dapat menyerap hasil produksi petani dengan harga yang layak sehingga dapat mendongkrak NPT Petani. Khususnya sub sektor tanaman pangan dan holtikultura.

Menurut ketua DPP PKB, sektor pertanian pengungkit pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan. Sudah menjadi visi pemerintahan, perubahan orientasi pertanian di Indonesia harus diarahkan pada konsep kedaulatan pangan sebagaimana tercantum dalam RPJMN.

Sebagai catatan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada kuartal II-2020 minus hingga 5,32 persen.

Secara kuartalan, ekonomi terkontraksi 4,19 persen dan secara kumulatif terkontraksi 1,26 persen. Namun, disaat bersamaan PDB Sektor Pertanian tumbuh 16,24 persen pada kuartal-II 2020.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menyebutkan pertanian menjadi sektor utama penopang produk domestik bruto yang tumbuh mencapai 2,19 pada kuartal II 2020.

Sementara empat sektor lainnya tumbuh negatif yakni industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen) dan pertambangan (-2,72 persen).

Kontribusi pertanian pun meningkat dari 13,57 persen pada kuartal II 2019 menjadi 15,46 persen pada kuartal II 2020.

Penulis: Bambang P
Photographer: DPR RI
Sumber: DPR RI

Baca Juga